Kisah Sukses Donat Kampar Galesong Memberdayakan Perempuan

Sebanyak 16 dari 18 karyawan Donat Kampar Galesong perempuan

Jakarta, IDN Times - Semangat Raden Ajeng Kartini terus mengalir pada tiap perempuan di Indonesia. Salah satunya Nurhayati (34 tahun), pemilik UMKM yang produknya dinamai Donat Kampar Galesong.

Berawal dari hobi, Nurhayati mewujudkan tekadnya merintis usaha di bidang cake and bakery pada tahun 2014. Produk pertama yang dipasarkan brownies. Perjuangan mendirikan usaha tidak pernah mudah, ia bahkan pernah 'dikerjai' pelanggannya.

Namun Nurhayati terus bangkit, bahkan kini usahanya telah berkembang dengan memberdayakan 16 karyawan perempuan. Bagaimana kisah suksesnya membidani Donat Kampar Galesong? 

1. Pernah 'dikerjai' pelanggannya

Kisah Sukses Donat Kampar Galesong Memberdayakan PerempuanPemilik Toko Donat Kampar Galesong (dok. Google Indonesia)

Di awal usahanya, Nurhayati merintis sendiri, mulai dari menyiapkan peralatan, memasak, memasarkan, hingga menjadi kurir. Pengalaman tidak menyenangkannya terjadi ketika ia mendapat pesanan brownies dan harus diantarkan ke rumah pelanggan ketika hujan deras.

Namun setelah sampai di rumahnya dan menunggu lama, pelanggan tersebut tak kunjung ke luar, padahal tetangganya bilang kalau dia ada di rumah.

"Akhirnya tetangganya tersebut yang membeli brownies itu. Tidak lama dari kejadian ini, saya sakit dan harus dirawat di rumah sakit dan membuat suami saya meminta saya berhenti berjualan,” kata Nurhayati rilis tertulis dari Google Indonesia yang dikutip pada Rabu (21/4/2021).

Baca Juga: Kisah Perempuan di Balik Kesiapan Puluhan Ribu Armada Blue Bird

2. Tidak menyerah dan beralih ke donat aneka rasa dan topping

Kisah Sukses Donat Kampar Galesong Memberdayakan PerempuanToko Donat Kampar Galesong (dok. Google Indonesia)

Nurhayati tidak menyerah. Perempuan lulusan SMA ini kemudian mencari cara bagaimana agar konsumen bersedia langsung datang ke toko kuenya. Ia pun memutuskan  mengganti menu dan fokus berjualan donat kampar dengan berbagai pilihan rasa dan topping dan menamai toko kuenya dengan Donat Kampar Galesong.

Di Donat Kampar Galesong, ia dibantu oleh 18 orang karyawan, di mana 16 di antaranya  perempuan. Hal ini menjadi salah satu wujud keinginannya membantu para perempuan yang ada disekitarnya. Para perempuan tersebut terlibat di bagian pengadonan, penggorengan, dan pembuatan topping donat.

“Keinginan saya untuk dapat membantu banyak orang terwujud lewat hobi yang saya jadikan bisnis ini. Saya senang bisa menjalankan hobi dengan sekaligus mendatangkan penghasilan buat saya juga orang-orang di sekitar, khususnya para perempuan,” ujar Nurhayati.

3. Belajar digital marketing untuk mengembangkan bisnisnya

Kisah Sukses Donat Kampar Galesong Memberdayakan PerempuanIlustrasi penggunaan internet. Dok Istimewa

Tidak berhenti dengan pencapaian yang telah ia raih, Nurhayati ingin mengembangkan usahanya dengan mempelajari digital marketing, karena itu ia memilih mengikuti kelas Women Will pada 7 Desember 2019 di Makassar. Dari kelas ini, Nurhayati mengenal dan memutuskan untuk mendaftarkan toko kuenya di Google Bisnisku.

Sejak saat itu, jumlah konsumen yang datang ke tokonya semakin meningkat. Menurut para konsumennya, mereka menemukan toko Donat Kampar Galesong ketika mencari di Google Penelusuran dan mudah menemukan tokonya karena sudah terdaftar di Google Maps.

Kini ia berhasil meningkatkan penjualannya dari sebelumnya hanya 70 kotak menjadi 200 kotak dalam sehari dan telah membuka Donat Kampar Galesong Cabang Pappa pada Februari 2021 lalu. Di kedua tokonya, ia bisa mempekerjakan 18 orang karyawan.

“Saya ingin keberhasilan saya tidak hanya membawa rezeki untuk diri sendiri, tapi juga bisa memberikan pengaruh positif bagi banyak perempuan lain. Saya sangat senang karena bisa bekerja bersama perempuan-perempuan tangguh di sekitar saya dan menunjukkan bahwa kami para perempuan juga mampu untuk bekerja dan berkarya,” tutup Nurhayati.

Baca Juga: Hari Kartini, Saat Perempuan Memperjuangkan Kesetaraan Gender 

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya