Lippo Group Pede Peluang Bisnis Tahun Macan Air Bakal Jos!

Lippo Group yakin tahun ini jadi momen pemulihan ekonomi

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady percaya diri tahun 2022 akan menjadi momentum pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, meskipun terdapat beberapa tantangan dari sisi makro terkait inflasi hingga pertumbuhan kredit yang minim, masih terdapat banyak peluang yang bisa digali demi meraih pertumbuhan maksimal pada tahun ini.

“Ini seiring laju pertumbuhan ekonomi yang positif pada rentang 3,5 sampai 4 persen sepanjang 2021 dan banyaknya peluang yang bisa digali pada Tahun Macan Air,” kata John dalam keterangan tertulis, Senin (10/1/2022).

Baca Juga: 7 Peluang Usaha yang Bisa Dicoba di 2022, Tahun Macan Air!

1. Faktor vaksinasi yang kian meningkat

Lippo Group Pede Peluang Bisnis Tahun Macan Air Bakal Jos!Ilustrasi antrean untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Faktor pertama yang membuat John percaya diri 2022 menjadi momentum pertumbuhan ekonomi adalah program vaksinasi yang terus dilanjutkan. Dia menilai kemunculan varian Omicron tidak akan separah varian Delta. Hal ini berkat pelaksanaan program vaksinasi nasional yang telah berjalan maupun perintah Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk dilaksanakan program vaksin booster.

“Karena prosentase masyarakat yang telah divaksin lengkap akan semakin tinggi, pemerintah pun sigap mempersiapkan langkah mitigasi dan strategi yang sejauh ini terbukti berhasil,” katanya.

Baca Juga: Lippo Karawaci Buka Suara Soal Penyitaan Aset oleh Satgas BLBI 

2. Ancaman pertumbuhan ekonomi tahun ini

Lippo Group Pede Peluang Bisnis Tahun Macan Air Bakal Jos!Ilustrasi ekspor impor (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski demikian, lanjut John, pagebluk berskala global masih membayangi langkah dan strategi perekonomian akibat ganguan terhadap rantai pasok yang telah memicu terjadinya inflasi di beberapa negara maju selain dipicu kebijakan pemangkasan bunga dan pencetakan uang sebelumnya.

“Hal ini juga akan berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Terutama berimbas terhadap arus masuk dan keluar modal dari luar yang juga akan mempengaruhi nilai tukar maupun pasar keuangan,” tuturnya.

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi RI di Masa Pandemik Lebih Cepat dari Krisis 98

3. Lippo Group dorong ekosistem digital

Lippo Group Pede Peluang Bisnis Tahun Macan Air Bakal Jos!Ilustrasi transaksi digital. (IDN Times/Aditya Pratama)

Meskipun demikian, Indonesia dinilai memiliki potensi untuk memetik pertumbuhan yang positif pada tahun 2022, khususnya dari sektor digital. Ia mengatakan valuasi ekonomi digital Indonesia sangat tinggi hingga beberapa tahun ke depan.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, valuasi ekonomi digital pada 2021 mencapai Rp1.005 triliun atau 70 miliar dolar AS. Sedangkan berdasar riset Google terbaru, perekonomian digital Indonesia pada 2025 diproyeksi menyentuh 146 miliar dolar AS.

“Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara kawasan yang mempunyai ekosistem digital terbesar, hal inipun semakin ditopang pemulihan daya beli masyarakat. Walaupun kredit perbankan melambat dan orang banyak menabung, namun transaksi digital semakin membesar,” ungkap John.

4. Lippo Group siap tingkatkan kinerja MLPL

Lippo Group Pede Peluang Bisnis Tahun Macan Air Bakal Jos!Ilustrasi Uang Digital. (IDN Times/Aditya Pratama)

Atas keyakinan tersebut, Lippo Group memperkuat kuda-kuda dalam percaturan ekonomi digital. Tidak heran jika lengan investasi Lippo pada ranah digital yakni PT Multipolar Tbk (MLPL) sangat agresif. Berdasarkan data Lippo Group, MLPL menjadi anak usaha dengan pertumbuhan yang cukup tinggi. Hingga kuartal II 2021, dengan mencatatkan laba bersih mencapai Rp371 miliar pada periode tersebut.

Selama setahun, tingkat kenaikan harga saham MLPL mencapai 421,13 persen. Harga saham MLPL pada awal Januari Rp57 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp827 miliar. Sementara awal Desember 2021 sempat melambung hingga Rp5,8 triliun.

“Saya tetap meyakini bahwa 2022 adalah momen pemulihan menuju kondisi normal. Normal di sini adalah normal yang baru, di mana ekonomi digital memainkan peran penting,” ujar John.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya