Mahalnya Harga Tiket Pesawat Tidak Terlalu Pengaruhi Turis Asing
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwasata (Menpar) Arief Yahya menyebut polemik mahalnya harga tiket pesawat tidak terlalu berpengaruh terhadap wisatawan mancanegara (wisman).
“Memengaruhi tapi jumlahnya tidak terlalu besar, sekitar 2 sampai 3 persen aja,” kata Arief di kantornya, Jakarta, Rabu (15/5).
1. Wisatawan mancanegara masih bisa liburan, tapi tidak bisa eksplorasi Indonesia
Arief mengatakan biasanya wisman mengunjungi beberapa tempat di Indonesia. Namun karena kenaikan harga tiket pesawat, wisman tidak bisa mengeksplorasi Indonesia melainkan hanya memilih satu dua lokasi.
“Biasanya lebih dari satu destinasi sekarang tidak bisa. Itu akan mengurangi minat. Misalkan orang dari Australi mau ke Bali dan ke Jogja. Ketika dari Bali ke Jogja domestik tiketnya mahal, sedangkan dari Australi ke Bali tidak masalah, dari Singapur ke Jakarta tidak masalah,” jelasnya.
Baca Juga: Serius Garap Pariwisata, Sulsel Rilis CoE 2019
2. Destinasi di luar Jawa banyak mengalami penurunan
Lebih lanjut, dampak dari kenaikan harga tiket pesawat adalah pada destinasi di luar Pulau Jawa. Untuk Labuan Bajo, Raja Ampat, Lombok, disebut mengalami penurunan yang cukup parah. Sementara Pulau Jawa, diniali relatif bertahan dari kondisi ini karena kepadatan penduduknya.
“Contoh di Jawa Timur wisnus (wisatawan nusantara) nya 50 juta, itu 70 persen pasti overland karena di dalam provinsi itu sendiri. Baru dari Jawa Tengah contohnya yang juga menggunakan kendaraan,” ujarnya.
3. Tidak akan terlalu bepengaruh pada devisa negara
Arief juga mengaku tidak terlalu khawatir dengan pemasukan negara atau devisa akibat kenaikan harga tiket pesawat karena angkanya yang relatif kecil sebesar 2-3 persen, “Dan sekarang tidak ada perubahan tarif dari luar negeri ke Indonesia. Yang ada perubahan tarif di dalam negeri,” ucapnya.
Baca Juga: Menpar Yakin Tiket Pesawat Mahal Tak Pengaruhi Jumlah Pemudik