Ma'ruf Amin: Indonesia Kalah dari Brasil Sebagai Produsen Halal 

Indonesia cuma jadi konsumen halal terbesar di dunia

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut Indonesia masih kalah dari Brasil dan Australia sebagai produsen halal di dunia. Padahal Indonesia merupakan negara dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia.

"Sebagai negara dengan mayoritas umat Muslim 78 persen dengan potensi ekonomi yang besar, kita baru jadi konsumen halal terbesar di dunia, belum jadi produsen. Produsen justru dari negara non-muslim seperti Brasil nomor satu, nomor dua Australia dan lain-lain," kata Ma'ruf Amin dalam acara Katadata Indonesia Data and Economic Conference 2021, Rabu (24/3/2021).

Baca Juga: Halal Bihalal dengan MUI, Ma’ruf Dorong Produk Halal RI untuk Dunia

1. Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia masih kecil banget

Ma'ruf Amin: Indonesia Kalah dari Brasil Sebagai Produsen Halal Ilustrasi investasi syariah, keuangan syariah (IDN Times/Shemi)

Ma'ruf menjelaskan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia masih sangat kecil, hanya sebesar 7 sampai 8 persen. Adapun untuk keuangan perbankan hanya 6,7 persen.

"Potensi kita besar, begitu juga dana sosial masyarakat seperti wakaf. Pemerintah berkomitmen mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah," ujarnya.

Baca Juga: Bank Syariah Merger, OJK Berharap Inklusi Keuangan Syariah Meningkat

2. Komitmen pemerintah mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah

Ma'ruf Amin: Indonesia Kalah dari Brasil Sebagai Produsen Halal (Ilustrasi ekonomi syariah) IDN Times/Helmi Shemi

Untuk menggenjot ekonomi dan keuangan syariah, pemerintah melalui Perpres Nomor 28 tahun 2008 tahun 2020 membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

"KNEKS ini fokusnya ada empat hal. Satu, pengembangan industri halal. Kedua, pengembangan industri keuangan. Ketiga, pengembangan dana sosial masyarakat islam, dan keempat pengembangan usaha bisnis syariah," paparnya.

3. Indonesia juga ketinggalan jauh dari Malaysia

Ma'ruf Amin: Indonesia Kalah dari Brasil Sebagai Produsen Halal Erick Thohir pastikan Bio Farma siap produksi 250 juta dosis vaksin COVID-19 per tahun di akhir tahun 2020 (Dok. Kementerian BUMN)

Tidak hanya Brasil dan Australia, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menyebut Indonesia masih ketinggalan dari negara muslim dunia lainnya untuk untuk sektor ekonomi dan keuangan syariah. Bahkan, Indonesia cukup jauh tertinggal dari Malaysia yang sudah mengadopsi perekonomian syariah sejak 58 tahun lalu.

"Dibanding negara muslim lainnya Indonesia memang sedikit terlambat menerapkan sistem keuangan syariah. Indonesia memulai ekonomi syariah 1991 dengan berdirinya Bank Muamalat. Sementara Malaysia mulai menerapkan ekonomi syariah mulai 1963," kata Erick dalam webinar ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia), Rabu (17/3/2021).

Meski terlambat mengadopsi perekonomian syariah dari negara muslim lainnya, Erick melirik ada potensi besar ke depannya bagi Indonesia dalam mengembangkan industri ini. Pada 2025, kata Erick, Indonesia akan memiliki 180 juta penduduk populasi muslim dewasa, di mana lebih dari 50 persen merupakan kalangan atas dan mayoritas bekerja di sektor swasta.

"Hal tersebut menjadi potensi besar bagi institusi penyedia layanan syariah mengingat industri halal yang semakin berkembang dari tahun ke tahun, menyesuaikan dengan demand dari negara-negara mayoritas penduduk muslim di seluruh dunia," paparnya.

Baca Juga: Erick Thohir: Ekonomi Syariah Indonesia Ketinggalan dari Malaysia

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya