Masyarakat Konsumsi Lebih Banyak BBM Ramah Lingkungan pada Akhir Tahun

Ada peningkatan 10-15 persen dibanding hari biasa

Jakarta, IDN Times - Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan pada periode 14 November hingga 8 Januari masyarakat lebih banyak mengonsumsi bahan bakar ramah lingkungan.

“Selama liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Satuan Tugas Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Satgas Nataru) mencatat konsumsi BBM berkualitas dan ramah lingkungan lebih banyak diminati konsumen, karena sangat mendukung performa kendaraan terutama untuk perjalanan jauh. Mesin kendaraan juga lebih awet dan tahan lama, sehingga dalam jangka panjang lebih efisien,” ujar Fajriyah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/1).

Produk Pertamina yang lebih banyak dikonsumsi, baik Pertaseries yakni Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo maupun Dexseries yakni Dexlite dan Pertamina Dex. Produk Pertaseries meningkat hingga 10 persen dan untuk produk Dexseries meningkat hingga 15,8 persen.

1. Bagaimana dengan gas Elpiji?

Masyarakat Konsumsi Lebih Banyak BBM Ramah Lingkungan pada Akhir TahunIDN Times/ Muchammad Haikal

Untuk layanan Elpiji, kata Fajriyah, Pertamina telah menyiagakan 638 SPPBE, 3.264 agen dan 32.258 Pangkalan Siaga. Elpiji NPSO khususnya Bright Gas 5,5 kg mengalami peningkatan konsumsi hingga 15 persen, dan PSO meningkat 5 persen dari rata-rata harian masa normal.

Kenaikan konsumsi Bright Gas 5,5 kg memperlihatkan bahwa pengguna Elpiji saat ini sudah mulai banyak beralih ke produk tidak bersubsidi. Ini juga dikarenakan produk Bright Gas memiliki tingkat keamanan yang tinggi, yaitu dua kali lebih aman dari pada tabung Elpiji biasa.

“Selain itu, Bright Gas juga sudah dilengkapi dengan segel hologram, sehingga isinya lebih terjamin dan konsumen bisa langsung mengetahui apakah tabung Elpiji tersebut asli atau tidak,” kata Fajriyah.

2. Konsumsi avtur turun, masyarakat beralih ke jalur darat

Masyarakat Konsumsi Lebih Banyak BBM Ramah Lingkungan pada Akhir TahunPengisian bahan bakar avtur di bandara oleh Pertamina. Dok. PT Pertamina (Persero)

Selama periode tersebut, Fajriyah mengatakan penjualan Avtur mengalami penurunan sebesar 1,04 persen dari rata-rata normal hariannya. Penurunan tersebut diakibatkan karena masyarakat lebih banyak memilih menggunakan jalur tol baik di Jawa maupun Sumatera.

Baca Juga: Gandeng Polri dan Kemendagri, Kementerian ESDM Cegah Kuota BBM Jebol 

3. Siap siaga Pertamina saat libur akhir tahun kemarin

Masyarakat Konsumsi Lebih Banyak BBM Ramah Lingkungan pada Akhir TahunPom bensin Pertamina (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Fajriyah menambahkan bahwa dalam rangka mengamankan proses suplai, pasokan dan distribusi di seluruh Indonesia, Pertamina mengerahkan 21 ribu personel yang bergantian 24 jam bertugas selama masa Satgas Nataru Pertamina.

Selain itu, Pertamina juga menyiagakan 381 SPBU yang buka 24 jam terutama di jalur utama mudik. Sebanyak 219 SPBU di Jalur Pantura Arteri, 76 SPBU di Jalur Pantai Selatan, 72 SPBBU di Tol Trans Jawa, 13 SPBU di Tol Sumatera dan 1 SPBU di Tol Kalimantan.

“Pertamina juga menyiagakan layanan khusus selama masa Satgas meliputi 200 armada Motoris yang disiagakan di 71 titik, SPBU Kantong di 123 titik serta Kiosk Pertamax di 4 titik," kata Fajriyah.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Kuota BBM 2019 Jebol hingga 2,1 Juta Kiloliter

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya