Mau Indonesia Cepat Keluar dari Resesi? Kuncinya Banyak Belanja

Belanja baru, makanan dan lainnya dapat menolong Indonesia

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan kunci agar Indonesia bisa keluar dari resesi ada;ah dengan mendorong masyarakat untuk banyak berbelanja.

"Kalau mau keluar dari resesi, mau gak mau kita banyak belanja. Belanja baju, makanan, permen dan sebagainya," kata Arya seperti dikutip dari YouTube Kementerian BUMN, Sabtu (14/11/2020).

1. Dengan kamu belanja maka akan bantu UMKM yang ada

Mau Indonesia Cepat Keluar dari Resesi? Kuncinya Banyak BelanjaIlustrasi produk UMKM (IDN Times/Umi Kalsum)

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.

Arya mencontohkan pada libur panjang lalu, banyak masyarakat Jakarta yang keluar untuk berlibur di luar kota. Hal itu, kata Arya, dapat mendorong pertumbuhan UMKM yang ada di tempat wisata.

"Liburan kemarin banyak sekali membantu UMKM-UMKM di daerah. Dari data yang kami temukan itu dari kendaraan yang keluar Jakarta hampir setengah juta mobil pada waktu libur 4-5 hari," ujarnya.

Baca Juga: Apa yang Bisa Kamu Lakukan untuk Bantu Ekonomi yang Sedang Resesi?

2. Yah, terus pendapatan kita gimana kalau uangnya dipakai buat belanja?

Mau Indonesia Cepat Keluar dari Resesi? Kuncinya Banyak BelanjaIlustrasi Mal di Jakarta (IDN Times/Besse Fadhilah)

Meski begitu, kata Arya, kamu tetap harus mengontrol keuangan kamu dengan memperhatikan proporsi tingkat pendapatan dan pengeluaran. Dia yakin dengan perputaran uang yang ada, tingkat konsumsi masyarakat bisa ditingkatkan.

"Mana tahu kita keluarkan dari sisi lain ada juga yg beli barang yang kita produksi. Saya keluar uang, orang lain juga keluar uang untuk beli barang-barang saya. Kalau itu terjadi maka Indonesia kemungkinan bisa lepas dari resesi," katanya menjelaskan.

3. Banyak bantuan dari pemerintah untuk dorong sektor konsumsi

Mau Indonesia Cepat Keluar dari Resesi? Kuncinya Banyak BelanjaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Arya memaparkan beberapa program pemerintah yang bertujuan mendorong daya konsumsi masyarakat. Seperti bantuan untuk UMKM, kartu pra kerja, dan lainnya. "Dan fasilitas lain dan bantuan untuk melonggarkan bunga, pengembalian utang itu semua bantu untuk (konsumsi) bertumbuh," katanya.

Pada kuartal III Indonesia resmi mengalami resesi dengan pertumbuhan ekonomi minus 3,49 persen, setelah sebelumnya minus 5,32 pada kuartal II. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut masih ada kemungkinan Indonesia akan mengalami resesi di kuartal IV ini.

"Kita harap di kuartal IV bisa masuk jalur positif. Meski secara konservatif kita mengatakan minus 1,6 sampai positif 0,6 persen," katanya melalui konferensi pers BNPB secara virtual, Senin (9/11/2020).

Baca Juga: Ini Loh yang Buat Ekonomi Indonesia Membaik Meski Masuk Jurang Resesi

Topik:

  • Anata Siregar
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya