Melemah di Senin Pagi, Rupiah Tembus Rp14.600/Dolar

Tak hanya rupiah, IHSG juga dibuka melemah

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi, (13/8) bergerak lemah. Rupiah ditransaksikan Rp14.643 terhadap dolar AS. 

Apa yang menyebabkan pelemahan nilai rupiah hari ini?

1. Penyebab: ekonomi dalam negeri hingga sentimen Turki

Melemah di Senin Pagi, Rupiah Tembus Rp14.600/DolarKurs rupiah terhadap dolar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Dikutip dari situs Antara, nilai rupiah ini melemah 157 poin. Sebelumnya, nilai tukar rupiah Rp14.486 per dolar AS.

Mengenai penyebab pelemahan rupiah hari ini, analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai ada dua faktor. Pertama, data ekonomi dalam negeri yang dinilai kurang baik. 

Sementara di sisi lain, sentimen mengenai gejolak ekonomi Turki turut menjadi faktor yang membuat sejumlah mata uang di dunia, termasuk rupiah mengalami tekanan terhadap dolar AS.

 "Diketahui, Turki memiliki banyak eksposur utang terhadap Eropa. Ketika ekonomi Turki di ambang krisis, maka akan mempengaruhi ekonomi Eropa dan dapat berdampak ke negara di kawasan Asia," katanya.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, Turki terancam krisis keuangan, investor global fokus dengan kondisi ekonomi di Turki seiring dengan meningkatnya kontrol ekonomi dari Presiden Erdogan dan memburuknya hubungannya dengan Amerika Serikat.

 "Nilai tukar lira Turki mencatatkan depresiasi tajam. Efek Turki ini dikawatirkan membuat mata uang dolar AS menguat dan sebaliknya `emerging markets` lain termasuk rupiah akan melemah," katanya, seperti dikutip dari Antara.

2. Tak hanya rupiah, IHSG juga dibuka melemah

Melemah di Senin Pagi, Rupiah Tembus Rp14.600/DolarIlustrasi (Pixabay)

Baca Juga: Wapres: Rupiah Melemah Berdampak pada Asian Games 2018

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, dibuka melemah sebesar 47,70 poin. "Sentimen dari dalam negeri mengenai defisit neraca transaksi berjalan yang meningkat menjadi salah satu faktor negatif bagi IHSG," kata Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta.

 Ia menambahkan defisit transaksi berjalan yang naik itu membuat sejumlah investor saham di dalam negeri khawatir terhadap perekonomian nasional sehingga cenderung melepas sebagian aset sahamnya.

Bank Indonesia mencatat defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan II-2018 mencapai US$8 miliar atau tiga persen terhadap produk domestik bruto (PDB), lebih tinggi dari triwulan

3. Rupiah terpuruk lagi

Melemah di Senin Pagi, Rupiah Tembus Rp14.600/Dolarstockvault.net

Ini kali pertama rupiah kembali terpuruk di atas Rp14.500 per dolar sejak 19 Juli lalu . Sejak awal 2018, rupiah menunjukkan pelemahan. Di Januari, rupiah sudah melorot di rentang Rp 13.300-13.400 per dolar.

Baca Juga: Wacana Menahan Devisa di Tengah Gejolak Rupiah

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya