Mendag Enggar: Produk Impor di E-Commerce Perlu Lebih Diatur

Bisa-bisa produk lokal tergeser nih

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan perlu regulasi lebih sempurna dalam menyikapi fenomena masuknya produk-produk impor di e-commerce atau cross border e-commerce.

"Saya menyadari bahwa ini perlu pengaturan lebih sempurna lagi," kata Enggar di acara konferensi pers 11.11 Shopee Big Sale di Jakarta, Senin (14/10).

1. Syarat dan prosedur untuk membatasi masuknya produk impor

Mendag Enggar: Produk Impor di E-Commerce Perlu Lebih DiaturIDN Times/ Helmi Shemi

Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi dalam masuknya produk impor di e-commerce. Pertama adalah memenuhi persyaratan standar yang ada.

"Kedua melalui prosedur dan tata cara yang benar," sebut Enggar.

Baca Juga: Impor Melimpah, 188 Perusahaan Tekstil Bangkrut 

2. Indonesia buat tata cara ekspor

Mendag Enggar: Produk Impor di E-Commerce Perlu Lebih DiaturANTARA FOTO/Umarul Faruq

Tak hanya urusan impor yang akan diurusi pemerintah. Enggar mengatakan nantinya Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan meluncurkan website yang berisikan tata cara ekspor. Website itu akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dalam acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 pada pada 16─20 Oktober 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten.

"Saya sudah minta berkenan bapak presiden untuk meluncurkan website kita Kemendag yang berisi tata cara ekspor dan ke negara mana saja. Karena kita sudah ada 14 perjanjian dalam 3 tahun ini," jelas Enggar

3. Jumlah produk impor di Shopee single digit

Mendag Enggar: Produk Impor di E-Commerce Perlu Lebih DiaturIDN Times/ Helmi Shemi

Menteri dari Nasdem ini mengatakan jumlah barang impor di Shopee hanya single digit. "Dan itu sesuai ketentuan. Tadi juga ngobrol dengan bea cukai, mereka (Shopee) melalui suatu proses," ucapnya.

Baca Juga: Unicorn Bakar Duit dan Banyak Impor, Mendag: Itu Keniscayaan

4. Kritik CEO Bukalapak atas banyaknya produk impor di e-commerce

Mendag Enggar: Produk Impor di E-Commerce Perlu Lebih DiaturIDN Times/Hana Adi Perdana

Pada Juli lalu, CEO & Founder Bukalapak, Achmad Zaky pernah mengkritik soal produk impor yang membanjiri e-commerce Tanah Air, termasuk salah satunya Bukalapak. Padahal, kata dia, produk-produk dalam negeri seharusya bisa lebih dominan lagi dibanding produk luar.

Ia menilai keberadaan produk impor juga menjadi dilema bagi pihaknya maupun para pelapak (sebutan pedagang yang berjualan di Bukalapak). Sebab, banyak pertimbangan khususnya bagi para pelapak untuk menjual produk dari Indonesia 100 persen.

"Ini dilema sebenarnya. Bukalapak sendiri itu sebuah platform yang interest-nya di sana terjadi perdagangan. Kalau menjurus 100 persen produk Indonesia mereka gak bisa dagang," ujarnya.

Zaky mengaku pihaknya telah memberikan masukan kepada pemerintah untuk solusi atas masalah tersebut. Dia berharap agar ke depannya produk-produk Indonesia bisa bersaing dengan produk-produk asal Tiongkok.

"Ini sudah kami sampaikan ke pemerintah sudah terjadi cross border, produk-produk dari China kalau di marketplace lain bahkan penjualannya 30-40 persen dari luar negeri. dulu yang sampainya 1 bulan sekarang 1 minggu lho. Bahkan dengan harga yang lebih murah," ujarnya.

Baca Juga: Banjir Tekstil Impor, 96 Importir Nakal Diblokir Kemenkeu

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya