Mendag Enggar: Tas Eceng Gondok Lokal Tak Kalah dengan Brand Luar Lho!

Beli produk produk lokal kita aja, gak usah kejar brand luar

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berpesan agar masyarakat, khususnya ibu-ibu membeli produk lokal alih-alih produk impor. 

"Pakai produk lokal, tidak usah lagi yang branded-branded," kata Enggar di acara konferensi pers 11.11 Shopee Big Sale di Jakarta, Senin (14/10).

1. Produk lokal tidak kalah bagus dari produk impor

Mendag Enggar: Tas Eceng Gondok Lokal Tak Kalah dengan Brand Luar Lho!ANTARA FOTO//Novrian Arb

Enggar menyebut produk-produk Indonesia seperti tas hingga pakaian muslim sangat bagus. Bahkan untuk fesyen muslim, sudah banyak negara seperti Malaysia, Singapura dan Kazakhstan yang meminati produk Tanah Air.

"Dari aksesori, tas-tas yang dari eceng gondok dari berbagai hal bagus. Busan fesyen kita sangat terkenal. Busana muslim, hijab kita sangat diminati dan besar demand-nya," ujar Enggar.

Baca Juga: Cinta Produk Lokal? Ini 7 Rekomendasi Pensil Alis yang Kece Banget

2. Enggar minta masyarakat mendahulukan belanja produk lokal

Mendag Enggar: Tas Eceng Gondok Lokal Tak Kalah dengan Brand Luar Lho!IDN Times/Auriga Agustina

Politikus partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini juga berpesan agar masyarakat mengutamakan produk lokal. Ia juga secara khusus meminta kepada Direktur Shopee Indonesia, Handika Jahja agar Shopee menyediakan satu hari dalam sebulan menjual produk khusus Indonesia. 

"Untuk pasar lokal kita Shopee punya nama terpercaya, silahkan dan terutama dicari produk lokal, nah dahulukan lah itu. Sebab kalau bukan kita siapa lagi yang mencintai," katanya.  

3. Shopee bantu ekspor produk lokal untuk ekspor

Mendag Enggar: Tas Eceng Gondok Lokal Tak Kalah dengan Brand Luar Lho!Shopee

Direktur Shopee Indonesia, Handika Jahja, mengatakan pihaknya sudah meluncurkan Kreasi Nusantara dari Lokal untuk Global dalam rangka membantu ekspor produk lokal. Saat ini, Shopee sudah memulai hal itu di dua dari tujuh negara yang di mana mereka beroperasi. Kedua negara tersebut adalah Malaysia dan Singapura. 

"Salah satu kesulitan untuk ekspor dari edukasi apa saja yang harus dilakukan dari segi SLA, logistik dan pembayarannya. Kita ada 5000 produk lokal untuk ekspor Malaysia dan Singapura," kata Handika. 

Dengan adanya program ini, Enggar berharap bisa meningkatkan penjualan produk lokal. Langkah ini juga diapresiasi oleh Enggar. "Ini langkah positif untuk kita meningkatkan ekspor kita di tengah masuknya barang impor," kata Enggar. 

4. CEO Bukalapak pernah kritik soal

Mendag Enggar: Tas Eceng Gondok Lokal Tak Kalah dengan Brand Luar Lho!IDN Times/Hana Adi Perdana

Pada Juli lalu, CEO & Founder Bukalapak, Achmad Zaky pernah mengkritik soal produk impor yang membanjiri e-commerce Tanah Air, termasuk salah satunya Bukalapak. Padahal, kata dia, produk-produk dalam negeri seharusya bisa lebih dominan lagi dibanding produk luar.

Ia menilai keberadaan produk impor juga menjadi dilema bagi pihaknya maupun para pelapak (sebutan pedagang yang berjualan di Bukalapak). Sebab, banyak pertimbangan khususnya bagi para pelapak untuk menjual produk dari Indonesia 100 persen.

"Ini dilema sebenarnya. Bukalapak sendiri itu sebuah platform yang interest-nya di sana terjadi perdagangan. Kalau menjurus 100 persen produk Indonesia mereka gak bisa dagang," ujarnya.

Zaky mengaku pihaknya telah memberikan masukan kepada pemerintah untuk solusi atas masalah tersebut. Dia berharap agar ke depannya produk-produk Indonesia bisa bersaing dengan produk-produk asal Tiongkok.

"Ini sudah kami sampaikan ke pemerintah sudah terjadi cross border, produk-produk dari China kalau di marketplace lain bahkan penjualannya 30-40 persen dari luar negeri. dulu yang sampainya 1 bulan sekarang 1 minggu lho. Bahkan dengan harga yang lebih murah," ujarnya.

Baca Juga: Mal Penuh dengan Produk Asing, Jokowi Minta Utamakan Produk Lokal

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya