Meningkatkan Daya Beli Rakyat Gak Cukup Diskon, Tapi Juga Perlu Bansos

Diskon cuma untuk daya tarik

Jakarta, IDN Times - Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan, perlu kerja sama pemerintah dengan swasta untuk membangkitkan gairah industri ritel dalam negeri. Menurut Roy, memberikan diskon bagi masyarakat tidak cukup  mendorong daya beli.

"Justru yang kita harapkan, meningkatkan daya beli bukan sekadar dari program retail (pemberian diskon) tapi ada stimulus ekonomi supaya stimulus ekonomi ini dapat berdampak produktivitas dari masyarakat," kata Roy kepada IDN Times, Jumat (19/6).

1. Perlu dorongan bansos dan BLT

Meningkatkan Daya Beli Rakyat Gak Cukup Diskon, Tapi Juga Perlu Bansos(IDN Times)

Baca Juga: Bansos Tidak Tepat Sasaran, Menko PMK: Data Akan Diperbaiki 

Bantuan sosial dan bantuan langsung tunai dinilai sangat berpengaruh dalam mendorong daya beli masyarakat. Khususnya yang berstatus ekonomi sosial C-D.

"Mereka harus dapat juga diupayakan tetap lancar BLT dan dana bergulir lainnya untuk penguatan daya beli. Itu semua untuk men-charging agar masyarakat dapat kembali beraktivitas. BLT, bansos dan dana desa, kredit KUR, itu untukk bantu masyarakat supaya dapat berproduktivitas lagi," katanya.

2. Peritel akan berikan pesta diskon mulai Juli

Meningkatkan Daya Beli Rakyat Gak Cukup Diskon, Tapi Juga Perlu BansosIlustrasi belanja (IDN Times/Sunariyah)

Roy mengatakan, pihaknya mengambil langkah dengan menyiapkan sejumlah 'pesta diskon' di masa new normal atau normal baru ini mulai Juli 2020.

"Pasti yang berkaitan dengan upaya internal kita pasti lakukan berbagai langkah seperti diskon, promosi, midnight sale. Lalu ada program dalam rangka 17 Agustus, ada Indonesia Great Sale," kata Roy.

Aprindo akan menyiapkan sejumlah diskon untuk produk yang dicari konsumen seperti gaya hidup/lifestyle dengan bekerja sama dengan klien dan pabrikan untuk membuat harga semakin terjangkau.

"Akan ada kolaborasi aktif antara mal, retail modern dengan bank. Untuk bank yang memberikan subsidi atau promosi supaya kita bisa berikan tambahan diskon untuk konsumen. Itu semua kita lakukan untuk peningkatan daya tarik," ujar Roy.

3. Ekonomi nasional banyak berasal dari konsumsi rumah tangga

Meningkatkan Daya Beli Rakyat Gak Cukup Diskon, Tapi Juga Perlu BansosIDN Times/Galih Persiana

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, pihaknya bersama kementerian/lembaga lain sedang mengkaji usulan insentif yang akan diberikan bagi sektor industri ritel. Agus menilai hal ini penting, sebab konsumsi rumah tangga menyumbang PDB sebesar 56,7 persen dalam 5 tahun terakhir.

"Karena ritel terhadap perekonomian penting, terutama di sisi konsumsi. Kemendag siap lakukan langkah-langkah untuk menyejukkan pelaku usaha," kata Agus dalam webinar IDN Times dengan tema 'New Normal, Bisnis Ritel Pasca Pandemik COVID-19', Kamis (18/6).

Baca Juga: Perkuat Daya Beli saat Pandemi, PUPR Kucurkan Rp10 T untuk Padat Karya

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya