Menkeu Siapkan 2 Skenario Dampak PPKM Darurat, Terberatnya Seperti Ini

Pemerintah sudah ancang-ancang siapkan skenario berat

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyiapkan dua skenario PPKM Darurat yang dijalankan sejak 3 Juli hingga 20 Juli untuk menekan lonjakan kasus COVID-19. Dua skenario ini sangat memengaruhi perekonomian Indonesia sampai akhir tahun. Indikatornya, seberapa ketat dan berapa lama PPKM Darurat ini dilakukan.

"Kenaikan kasus mendekati 30 ribu kasus. Kalau masuk skenario berat seperti kata Pak Luhut (Menko Kelautan dan Investasi Luhut Pandjaitan) 40 ribu kasus, maka pengetatan mobilitas harus turun minimal 30 sampai 50 persen. Dan ini kemudian berdampak pada perekonomian kita," kata Sri Mulyani dalam acara web seminar Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2021, Rabu (7/7/2021).

Baca Juga: [KALEIDOSKOP] Denyut Perekonomian Indonesia dalam Hantaman COVID-19

1. Skenario moderat PPKM Darurat

Menkeu Siapkan 2 Skenario Dampak PPKM Darurat, Terberatnya Seperti IniIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pertama, skenario moderat di mana penyebaran COVID-19 di Juni terus memuncak sampai minggu kedua Juli, diikuti relaksasi PPKM minggu pertama Agustus. Pada skenario ini aktivitas perekonomian mulai pulih melanjutkan tren perbaikan sebelumnya dan pemulihan aktivitas ekonomi kembali secara gradual mulai pertengahan Agustus 2021.

Pada skenario ini, pemerintah memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,5 persen.

2. Skenario berat PPKM Darurat

Menkeu Siapkan 2 Skenario Dampak PPKM Darurat, Terberatnya Seperti IniInfografis PPKM Darurat Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada skenario berat ini, Sri Mulyani mengatakan, penyebaran COVID-19 masih terus memuncak hingga minggu kedua Juli 2021 dengan level penambahan kasus harian yang lebih tinggi dan baru diikuti relaksasi PPKM pada minggu ketiga Agustus.

"Laju pemulihan aktivitas perekonomian relatif lebih lambat dibandingkan skenario moderat dan pemulihan aktvitas ekonomi kembali terjadi secara gradual mulai September 2021," ujar bendahara negara ini.

Dengan skenario ini, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan tumbuh 3,7 persen.

3. Menkeu optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal II, III, dan IV

Menkeu Siapkan 2 Skenario Dampak PPKM Darurat, Terberatnya Seperti IniIlustrasi perekonomian Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Sri Mulyani juga mengatakan masih optimistis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II di angka 7 persen dan 4 persen untuk kuartal III dan IV.

Optimisme Sri Mulyani untuk pertumbuhan pada kuartal II karena sejumlah indikator seperti Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan April 2021 menyentuh rekor tertingginya sepanjang masa sebesar 54,6, inflasi yang mulai naik karena adanya permintaan pasar, indeks keyakinan konsumen dan indeks ritel yang meningkat serta konsumsi listrik yang menembus dua digit.

"Sementara untuk kuartal III sangat tergantung tadi skenario yang ada. Dalam skenario berat mobilitas turun sampai 50 persen dan sampai Agustus dan normalisasi baru terjadi, kita bisa turun pertumbuhan ekonomi 4-4,6 di kuartal II dan kuartal IV," ujarnya.

Baca Juga: Sederet Jurus BI Genjot Ekonomi Syariah dan Pulihkan Ekonomi RI

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya