Menpar Yakin Tiket Pesawat Mahal Tak Pengaruhi Jumlah Pemudik

Cuma perubahan keseimbangan transportasi saja

Jakarta, IDN Times – Menteri Pariwasata (Menpar) Arief Yahya yakin harga tiket pesawat tidak akan memengaruhi jumlah pemudik. Menurutnya, masyarakat akan tetap mudik ke kampung halamannya meski harga tiket pesawat masih terbilang mahal.

“Total tidak akan jauh. Orang akan tetap mudik dengan any means,” kata Arief di kantornya, Jakarta, Rabu (15/5).

1. Masyarakat beralih ke transportasi darat

Menpar Yakin Tiket Pesawat Mahal Tak Pengaruhi Jumlah PemudikYoutube/IDN Times

Dengan adanya pembangunan sejumlah tol, Arief meyakini masyarakat akan beralih ke transportasi darat dengan menggunakan bis atau kendaraan pribadi

“Mudah ditebak, tiket kereta gak ada, sudah  30 hari sebelumnya. Pulang itu wajib, pokoknya mudik,” ujarnya.

Baca Juga: YLKI Minta Pemerintah Turunkan PPN Tarif Tiket Pesawat Sampai 5 Persen

2. Jumlah penumpang pesawat turun tapi transportasi darat meningkat

Menpar Yakin Tiket Pesawat Mahal Tak Pengaruhi Jumlah PemudikDok.IDN Times/Istimewa

Arief menyebut hal ini sebagai sebuah keseimbangan dalam transportasi. Ia memprediksi penumpang pesawat pada mudik kali ini turun 20 persen dan beralih ke transportasi darat.

“Lihat saja orang akan lebih banyak menggunakan darat. Keseimbangan muncul. Angka 20 itu dari angka statistik yang dikeluarkan BPS (Badan Pusat Statistik). Kemana mereka? Mereka tetap pergi gunakan transportasi darat. Dulu transporasi darat ditinggalkan karena pesawat murah, sekarang kembali lagi,” ujarnya.

3. Tarif pesawat yang turun untuk full service dan low-cost-carrier (LCC)

Menpar Yakin Tiket Pesawat Mahal Tak Pengaruhi Jumlah PemudikIDN Times/Helmi Shemi

Pada kesempatan itu, Arief juga beterima kasih kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang menurunkan tarif batas atas (TBA) untuk maskapai angkutan udara dengan pelayanan full service sebesar 12 hingga 16 persen pada Senin (13/5). Arief juga mengusulkan untuk maskapai berbiaya murah atau LCC bisa turun hingga 30 persen dan angka ideal 40 persen agar wisatawan nusantara (wisnus) kembali tumbuh.

“Untuk me-recovery itu bagaimana, kalau memungkinkan ada perbedaan TBA terutama untuk LCC bisa didiskon lebih besar lagi, mungkin jangan 15 persen tapi 20 sampai 30 persen sehingga penurunan wisatawan nusantara akan lebih baik,” kata Arief.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menurunkan tarif batas atas (TBA) pesawat sebesar 12 hingga 16 persen dalam waktu 2 hari terhitung Senin (13/5).

“Ini tergantung rute, tidak sama, tapi rata-ratanya kami harapkan, tapi belum kami hitung persis, ada di range 12-16 persen. Kami harap dekat di 15 persen penurunan,” kata Darmin di kantornya, Jakarta, Senin (13/5).

Baca Juga: Menpar Harap Harga Tiket Maskapai Berbiaya Murah Bisa Turun 30 Persen 

4. Apresiasi langkah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

Menpar Yakin Tiket Pesawat Mahal Tak Pengaruhi Jumlah PemudikIDN Times/ Helmi Shemi

Pada kesempatan itu, Arief juga beterima kasih kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang menurunkan TBA untuk maskapai angkutan udara dengan pelayanan full service sebesar 12 hingga 16 persen pada Senin (13/5).

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menurunkan tarif batas atas (TBA) pesawat sebesar 12 hingga 16 persen dalam waktu 2 hari terhitung Senin (13/5).

“Ini tergantung rute, tidak sama, tapi rata-ratanya kami harapkan, tapi belum kami hitung persis, ada di range 12-16 persen. Kami harap dekat di 15 persen penurunan,” kata Darmin di kantornya, Jakarta, Senin (13/5).

Baca Juga: Tiket Pesawat Mahal, Pemudik Beralih ke Transportasi Lain

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya