Mentan: Ekspor Kelapa Sawit ke Tiongkok Jeblok akibat Virus Corona 

Turun hingga lebih dari 70 persen dibanding tahun lalu

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebut ekspor kelapa sawit ke Tiongkok dan produk turunannya jeblok akibat virus corona. Dalam pemaparan di rapat kerja dengan komisi IV DPR RI, Syahrul mengatakan hingga Februari ini, ekspor kepala sawit dan produk turunannya hanya 84 ribu ton.

"Padahal, pada periode yang sama 2019 mencapai 371 ribu ton," kata Syahrul di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (17/2).

1. Perbandingan ekspor kelapa sawit tahun ke tahun

Mentan: Ekspor Kelapa Sawit ke Tiongkok Jeblok akibat Virus Corona IDN Times/Achmad Hidayat Alsair

Sebenarnya, pada perbandingan tahun ke tahun (year on year) periode Januari 2019 dengan Januari 2020, ekspor kelapa sawit ke Tiongkok cukup positif. Pada Januari 2019, tercatat ekspor kelapa sawit sebesar 469 ribu ton dan Januari 2020 sebesar 483 ton, atau mengalami kenaikan sebesar 3 persen. 

Namun pada Februari ini menurun hingga 77,27 persen. Dari yang awalnya 371 ribu ton pada Februari 2020 menjadi 84 ribu ton di 2020. 

Baca Juga: 5 Negara Penghasil Minyak Kepala Sawit Terbesar di Dunia

2. Perbandingan bulan ke bulan

Mentan: Ekspor Kelapa Sawit ke Tiongkok Jeblok akibat Virus Corona IDN Times / Arief Rahmat

Pun, jika membandingkan data per bulan antara Januari 2020 dengan Februari 2020, terjadi penurunan hingga 82,56 persen. "Ekspor kelapa sawit pada Februari 2020 mengalami penurunan," kata Syahrul.

Meski demikian, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono menegaskan bahwa untuk ekspor kepala sawit ke negara lain justru menunjukkan hasil positif. "Seperti ke India misalnya, itu kita positif. Jadi ini cuma ke Tiongkok saja yang negatif," katanya. 

3. Langkah Kementan

Mentan: Ekspor Kelapa Sawit ke Tiongkok Jeblok akibat Virus Corona Rapat Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian (IDN Times/Shemi)

Untuk mengantisipasi penurunan ekspor kelapa sawit dan produk turunannya ke Tiongkok, Syahrul mengatakan Kementan telah berkoordinasi dengan eksportir untuk mencari dan memaksimalkan pasar ekspor alternatif seperti ke India, Timur Tengah dan Rusia.

"Kita juga antisipasi impor bawang putih dari Tiongkok. Tentu dengan mendorong produksi dalam negeri juga," ucapnya. 

Baca artikel menarik lainnya di IDN App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Ekspor Minyak Sawit Meningkat, Tapi Devisa Menurun

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya