Menteri ESDM Akui Rencana Penghapusan BBM Premium 

Untuk mengurangi emisi karbon

Jakarta, IDN Times - Menteri ESDM Arifin Tasrif menjawab pertanyaan Komisi VII DPR RI terkait rencana pemerintah pusat penghapusan salah satu produk bahan bakar minyak (BBM). Ia membenarkan ada produk BBM yang akan dihapus sebagai bentuk rencana pemerintah mengurangi emisi.

"Kita salah satu dari enam negara di dunia yang masih menggunakan Premium. Negara maju sudah menggunakan standar baru untuk mengurangi emisi. Ke depan, akan memang ada penggantian energi bersih untuk mengurangi beban lingkungan," kata Arifin memaparkan dalam Rapat Kerja Komisi VII di DPR RI, Kamis (25/6).

1. Dicecar DPR terkait penghapusan Premium atau Pertalite

Menteri ESDM Akui Rencana Penghapusan BBM Premium SPBU Pertamina. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Awalnya, Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Sartono Hutomo mempertanyakan penghapusan produk BBM. Kabar yang beredar, yang akan dihapus adalah Premium dan atau Pertalite.

"Bahwa masyarakat luas banyak memakai ini," kata Sartono.

Baca Juga: Pertamina Tegaskan Masih Jual BBM Premium

2. Pertama kali disampaikan oleh Dirut Pertamina

Menteri ESDM Akui Rencana Penghapusan BBM Premium Dirut Pertamina, Nicke Widyawati (IDN Times/Aldila Muharma)

Isu penghapusan Premium ini awalnya disampaikan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati. Ia menyebut ada produk bahan bakar minyak (BMM) yang akan dihapus oleh Pertamina. Meski demikian, Nicke belum mau menyebutnya secara gamblang.

Nicke mengatakan produk BBM yang akan dihapus itu mengacu pada kesepakatan dunia dan aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengurangi polusi udara.

"Ada batasan di RON berapa, di kadar emisi berapa. Jadi nanti yang kita prioritaskan produk yang ramah lingkungan, jadi akan kita dorong ke arah produk yang bagus," kata Nicke dalam diskusi virtual Rakyat Merdeka, Senin (15/6).

3. Kesadaran dari dampak COVID-19

Menteri ESDM Akui Rencana Penghapusan BBM Premium Ilustrasi (IDN Times/Sunariyah)

Nicke menuturkan, dampak COVID-19 yang berujung pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Menurutnya, dengan ada PSBB, langit menjadi lebih biru.

"Udaranya lebih baik, dan kita akan teruskan program-program untuk masyarakat untuk menggunaakan BBM ramah lingkungan," ucapnya.

Nicke berjanji akan mendorong simplifikasi produk BBM ini sehingga memudahkan distribusinya. "Jadi itu arahnya, kita sedang koordinasi pemerintah soal itu," kata Nicke.

Baca Juga: Siap-siap, Ada Produk BBM yang akan Dihapus Pertamina

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya