OPEC Tunda Pertemuan, Arab Saudi dan Rusia Rayu AS Gabung 

Akan ada masalah kalau Amerika gak ikutan

Jakarta, IDN Times - Arab Saudi, Rusia, dan negara penghasil minyak mentah lain yang tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) kini sedang merayu Amerika Serikat (AS) untuk mengikuti pertemuan OPEC yang ditunda menjadi Kamis pekan ini (9/4).

"Jika Amerika tidak ambil bagian, masalah yang ada sebelumnya untuk Rusia dan Saudi akan tetap, yakni mereka memangkas produksi sementara AS meningkatkannya, dan itu membuat semuanya tidak mungkin," kata Kepala Dewan Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan Rusia, Fyodor Lukyanov seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (6/4).

1. Donald Trump belum tentukan sikap

OPEC Tunda Pertemuan, Arab Saudi dan Rusia Rayu AS Gabung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saat sedang menghadiri acara American Conservative Union. (facebook.com/DonaldTrump)

Namun, Arab dan Rusia menemui hambatan karena Presiden AS Donald Trump masih belum mengambil sikap untuk mengikuti pertemuan tersebut atau tidak.

Alhasil, diplomat negara yang tergabung dalam OPEC, termasuk Arab Saudi dan Rusia pun berusaha menggelar pertemuan antarmenteri energi G20 untuk membawa AS masuk rapat OPEC ini.

Baca Juga: Dahlan Iskan: Harga Minyak Dunia Dicuekin karena Isu Virus Corona

2. Pemotongan produksi minyak bersama

OPEC Tunda Pertemuan, Arab Saudi dan Rusia Rayu AS Gabung Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Arab Saudi dan Rusia sama-sama sepakat mereka ingin AS untuk bergabung dalam pemotongan produksi minyak ini. Tujuan pertemuan itu adalah untuk mengurangi produksi minyak sekitar 10 persen. Itu akan menjadi pengurangan terbesar sepanjang sejarah jika bisa direalisasikan. Hal itu pertama kali diungkapkan oleh Trump pekan lalu.

Namun Trump justru menyindir pertemuan OPEC tersebut layaknya kartel karena memonopoli pasar minyak dunia. Trump juga mengancam akan menggunakan tarif kepada negara-negara OPEC jika diperlukan untuk melindungi industri minyak dalam negeri.

3. Dampak virus corona

OPEC Tunda Pertemuan, Arab Saudi dan Rusia Rayu AS Gabung (Ilustrasi virus corona) IDN Times/Arief Rahmat

Harga minyak mentah telah jatuh 50 persen tahun ini, karena dampak ekonomi dari pandemi virus corona telah melenyapkan sekitar sepertiga dari permintaan global. Jatuhnya harga minyak ini mengancam stabilitas negara-negara yang bergantung pada minyak.

Bahkan Badan Energi Internasional meminta segera ada tindakan dari masalah ini. Pemerintah tahu, jika tidak terjadi kesepakatan memotong pasokan minyak, maka pasar akan memaksa beberapa produsen untuk menunda produksi karena penyimpanan di darat dan di laut telah memenuhi.

Baca Juga: Ingin Fokus Produksi Gas Alam, Qatar Keluar dari OPEC

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya