Pede Banget, Pemerintah Targetkan Ekonomi Tumbuh 5,02 Persen Kuartal 3
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah percaya diri percaya diri pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dapat tumbuh positif. Tidak tanggung-tanggung, Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin menyebut pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 bisa sama seperti pertumbuhan pada kuartal III tahun lalu sebesar 5,02 persen.
"Di mana akhir September ini merupakan akhir dari kuartal III untuk menjaga, atau mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia sebisa mungkin. Sesuai arahan Bapak Presiden agar bisa ada di kisaran yang sama, dengan angka di kuartal III tahun lalu," kata Budi dalam konferensi pers perkembangan realisasi anggaran dana PEN, Rabu (16/9/2020).
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2019 sebesar 5,02 persen.
1. Bagaimana bisa perekonomian Indonesia tembus 5,02 persen?
Budi menuturkan pemerintah mendapatkan masukan dari para ahli ekonomi agar penyaluran bisa ditingkatkan hingga akhir September. Sebab, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, belanja pemerintah harus ditingkatkan.
"Saya bukan ahli ekonomi, tetapi saya dikasih teman-teman di ekonomi kalau misalnya pemerintah salurkan uang Rp100 triliun kira-kira dampak ke GDP-nya, dikalikan angka fiskal multiplier yang besarnya sekarang 2,1. Jadi dampaknya sekitar Rp200 triliun," ujar Budi.
Baca Juga: Serapan Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Baru 34,1 Persen
2. Pemerintah harus menyalurkan Rp188 triliun agar capai target pertumbuhan itu
Editor’s picks
Budi mengatakan produk domestik bruto (PDB) atau GDP Indonesia adalah satu triliun USD atau sekitar Rp14.500 triliun. Jika dibagi menjadi empat kuartal, maka satu kuartal sebesar Rp3.625 triliun.
Berdasarkan perhitungan tersebut, karena pertumbuhan Indonesia minus 5,2 persen pada kuartal II, maka pemerintah harus menyalurkan sebesar Rp188 triliun di kuartal III ini untuk mencapai target yang sama seperti tahun lalu.
"Itu sebabnya tadi, kita sadar bahwa pertumbuhan minus 5,2 persen itu angkanya di kisaran Rp188 triliun, itu sebabnya mengapa kita kejar, bekerja keras penyaluran mencapai Rp100 triliun. Sehingga mudah2an itu bisa berikan dampak ke GDP sekitar 2,1 kali Rp 100 triliun, jadi Rp 220 triliun. Hitungan kasarnya seperti itu," kata Budi.
3. Waspada variabel lain
Namun, Budi mengakui ada variabel lain yang tidak diketahui, misalnya turunnya pertumbuhan ekonomi akan lebih dalam atau karena ada sektor lain yang tidak produktif.
"Itu di luar perkiraan kita. Tapi dengan bekerja keras salurkan Rp100 triliun, kita harap dalam 3 bulan terakhir ini kita bisa berikan daya ungkit ekonomi yang cukup besar untuk kuartal III," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Penyaluran Insentif Capai Rp100 T Akhir September