Pemerintah Bayar Uang Muka Vaksin Rp3,3 Triliun Tahun Ini

Total biaya vaksin Rp37 triliun akan dibayar beberapa tahun

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah sudah menyediakan anggaran untuk uang muka atau down payment (DP) vaksin COVID-19 sebesar Rp3,3 triliun tahun ini.

"Seluruh dana yang disiapkan Rp37 triliun untuk program multiyears," kata Airlangga dalan konferensi pers Jumat (4/9/2020) malam.

1. Amankan 340 juta vaksin

Pemerintah Bayar Uang Muka Vaksin Rp3,3 Triliun Tahun IniMenteri Luar Negeri dan Komite Penanganan COVID-19 dan PEN memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Melalui Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Indonesia sudah mengamankan 340 juta vaksin. Vaksin diperoleh melalui kerja sama BUMN seperti Biofarma dengan Sinovac Biotech serta Sinopharm, Tiongkok.

Adapun dari UEA, mereka membawa pulang nota kesepahaman antara Kimia Farma dengan G42. Retno menyampaikan bahwa dalam kunjungannya dan Erick ke kedua negara tersebut, Indonesia telah mengamankan 20 sampai 30 juta dosis vaksin di 2020.

Sementara itu, lanjutnya, di 2021, Indonesia sudah mengamankan 290-340 juta vaksin. Di mana untuk kuartal pertama 2021, RI akan mendapat 80 sampai 130 juta. Sedangkan di kuartal II sampai IV, bakal ada 210 juta vaksin.

Baca Juga: Vaksin Merah Putih vs Vaksin Sinovac, Apa Bedanya?

2. Indonesia juga kembangkan vaksin sendiri

Pemerintah Bayar Uang Muka Vaksin Rp3,3 Triliun Tahun IniKetua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK) bersama dengan Kepala Lembaga Eijkman Profesor Amin Subandrio di Kantor Eijkmen (Dok. Tim Media JK/PMI)

Selain bekerja sama, Indonesia juga memproduksi vaksin yang tengah dikembangkan oleh Lembaga Eijkman, yakni Vaksin Merah Putih. Kepala Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman Amin Soebandrio mengungkapkan, saat ini progres pembuatan vaksin Merah Putih masih 50 persen.

“Saat ini kami tinggal menunggu protein yang akan diekskresikan oleh sel mamalia. Paralel kami juga akan menggunakan sel mamalia mana yang lebih efektif dan efisien, nantinya akan berlanjut uji klinis pada hewan dua atau tiga bulan lagi," kata Amin dalam Digital Media Briefing bertema Dukungan untuk Percepatan Penelitian Vaksin COVID-19, Kamis (3/9/2020).

3. Kasus COVID-19 di Indonesia

Pemerintah Bayar Uang Muka Vaksin Rp3,3 Triliun Tahun IniIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Per Jumat (4/9/2020) kasus virus di Indonesia telah mencapai 187.537 kasus dengan 7.832 meninggal dan 134.181 pasien sembuh. Airlangga menyebut recovery rate di Indonesia di atas rata-rata global yakni 71,7 persen.

"Sementara fatality rate-nya 4,2 persen," sebut Airlangga.

Baca Juga: Erick Thohir: 93 Juta Masyarakat Dapat Vaksin COVID-19 Gratis

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya