Pemerintah Jamin Kerahasiaan Data Vaksinasi COVID-19 dengan Cara Ini

Sistem satu data vaksinasi memiliki lima tujuan

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pemerintah akan menjamin kerahasiaan data vaksinasi COVID-19 masyarakat. Jaminan kerahasiaan data ini bisa dilakukan karena pemerintah akan menggunakan sistem satu data.

"Data ini merupakan milik pemerintah. Kami BUMN sebagai agregator saja supaya data ini bisa terekam baik. Jadi ini data pribadi milik pemerintah, bukan jadi domain publik atau perusahaan. Kerahasiaan kita jaga," kata Erick dalam Webinar KPCPEN: Kesiapan Infrastruktur Data Vaksinasi COVID-19, Selasa (24/11/2020).

Berikut gambaran vaksinasi COVID-19 di Indonesia nanti. 

Baca Juga: Moderna akan Jual Vaksin COVID-19 dengan Banderol Rp353-Rp523 Ribu

1. Sistem satu data vaksinasi memiliki lima tujuan

Pemerintah Jamin Kerahasiaan Data Vaksinasi COVID-19 dengan Cara IniVaksin COVID-19 Sinovac, Minggu (19/7) tiba di Soetta dan langsung dibawa ke Bandung untuk segera mulai Uji Klinis oleh Biofarma dan FK Unpad (Dok. IDN Times/Istimewa)

Direktur Digital Business Telkom Muhammad Fajrin Rasyid mengatakan, sistem satu data memiliki lima tujuan utama. Pertama, sistem ini akan terintegrasi dengan data berbagai sumber termasuk kementerian/lembaga, termasuk operator Telkom untuk validitas penerima vaksin.

Kedua, dashboard filtering untuk tentukan daerah mana yang jadi prioritas dan penduduk mana yang jadi prioritas.

Ketiga, dashboard atau sistem informasi ini akan dapat membangun sistem pendaftaran baik melalui aplikasi, SMS, maupun verifikasi lapangan.

"Kemarin saya sempat ditanya bagaimana untuk backup sistem informasi? Dalam KPCPEN ada unsur TNI dan Polri, sehingga nantinya yang kemungkinan besar dimintai bantuan proses di lapangan. Kita buat sistem informasi ini sebagai langkah pertama, sehingga jika nanti ada hal-hal perlu di-backup akan lebih kecil dan bisa ter-manage dengan baik," papar Fajrin.

Keempat, Fajrin mengatakan, pemerintah dapat memonitor jumlah produksi dan distribusi vaksin bila sudah tersedia dan diselaraskan dengan kebutuhan vaksin.

Kalima, akan ada pemantauan dan laporan hasil vaksinasi sebagai kontrol harian berapa yang sudah divaksin, lokasi dan data yang dibutuhkan untuk percepatan-percepatan di daerah, yang mengalami kekurangan dan sebagainya.

2. Meminimalisasi duplikasi data vaksin

Pemerintah Jamin Kerahasiaan Data Vaksinasi COVID-19 dengan Cara IniIDN Times / Auriga Agustina

Lebih lanjut, Fajrin mengatakan, sistem satu data ini akan meminimalisasi duplikasi data terkait vaksin. Ia mencontohkan, orang yang sudah terdaftar di satu sistem tidak perlu terdaftar di sistem lain, sehingga dapat mengurangi kemungkinan duplikasi dan memberikan vaksinasi kepada orang-orang yang lebih tepat sasaran.

"Sistem ini terintegrasi sisi suplai dan vaksin itu sendiri dari sisi produsen vaksin itu di mana, kemudian jika (vaksin) dari luar Indonesia apakah sudah ada di Indonesia dan itu kemudian kita akan integrasikan terkait logistik," ujarnya.

Jika vaksin dibutuhkan di provinsi tertentu, nantinya perlu ada distribusi vaksin dari satu tempat ke provinsi tersebut.

3. Sistem satu data vaksinasi COVID-19 melibatkan banyak pihak

Pemerintah Jamin Kerahasiaan Data Vaksinasi COVID-19 dengan Cara IniMenristek Bambang Brodjonegoro bersama Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, pada 29 Juli 2020. ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma Soleh Udin Al Ayubi mengatakan, proses sistem satu data ini akan menggabungkan data dari vaksin mandiri dan pemerintah. Proses ini akan melibatkan banyak pihak seperti BUMN Farmasi sebagai pihak yang ditunjuk oleh pmerintah untuk pengadaan, kolaborasi dengan distributor vaksin, penyedia layanan vasinasi baik itu rumah sakit, puskesmas, klinik praktek dokter, dan sebagainya.

Keseluruhan proses vaksinasi ini juga akan mengikuti regulasi dari BPOM, Kemenkes, Kominfo, dan dukungan TNI dan Polri.

"Dengan kompleksitas seperti ini dibutuhkan teknologi, baik yang sifatnya hardware maupaun software dengan tujuan pertama untuk otomatisasi," kata Soleh.

Baca Juga: BPOM Keluarkan Izin EUA Vaksin COVID-19 Sinovac Akhir Januari 2021

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya