Pemerintah Pastikan Tidak Ada Lagi Jamur Enoki Asal Korsel Tercemar 

Sudah dimusnahkan dan ditarik dari peredaran

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi memastikan jamur enoki dari Green Co Ltd, Korea Selatan sudah tidak ada di pasaran. Jamur enoki buatan Green Co Ltd itu belakangan ramai karena tercemar bakteri Listeria monocytogenes dan menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.

"Kami sudah minta importir untuk menarik dan memusnahkan produk jamur enoki dari Green Co Ltd di Korea Selatan. Dan sudah dilakukan pada 22 Mei dan 19 Juni 2020. Ada 1.633 karton dengan berat 8,165 kg," kata Agung di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (2/7/2020).

1. Pastikan sudah tidak ada lagi peredaran di berbagai wilayah

Pemerintah Pastikan Tidak Ada Lagi Jamur Enoki Asal Korsel Tercemar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi (IDN Times/Shemi)

Agung juga memastikan jamur enoki asal Korsel ini sudah tidak ada di peredaran berdasarkan laporan Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) di berbagai daerah.

"Dilaporkan dari Kalimantan Barat, Jambi, Ternate, Jakarta dan beberapa daerah lain mereka mengatakan jamur enoki asal Korsel sudah tidak ada di pasaran," katanya.

Baca Juga: Heboh Jamur Enoki Terkontaminasi, Begini Saran LIPI

2. Bahaya jamur enoki asal Korsel

Pemerintah Pastikan Tidak Ada Lagi Jamur Enoki Asal Korsel Tercemar Jamur enoki Green Co Ltd asal Korea Selatan (Dok. BKP Kementerian Pertanian)

BKP selaku Competent Contact Point (CCP) INRASFF Kementerian Pertanian telah melakukan investigasi. Hasilnya, importir yang memperoleh produk jamur enoki asal produsen di Korea Selatan yang dinotifikasi oleh INFOSAN telah memiliki nomor pendaftaran PSAT dari Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat (OKKPP).

Pada 21 April 2020 dan 26 Mei 2020, petugas OKKPP sudah melakukan sampling. Importir diminta tidak mengedarkan jamur sampai investigasi selesai.

Berdasarkan pengujian di laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech, 5 lot tidak memenuhi persyaratan karena terdeteksi mengandung bakteri L. monocytogenes dengan kisaran 1,0 x 104 hingga 7,2 x 104 colony/g (melewati ambang batas). Hasil uji lab tercantum dalam SIG.CL.2020.013381 tanggal 5 Mei 2020 dan SIG.CL.62020.017013 10 Juni 2020.

3. Masalah jamur enoki AS dan Kanada

Pemerintah Pastikan Tidak Ada Lagi Jamur Enoki Asal Korsel Tercemar Ilustrasi Jamur Enoki (IDN Times/Lia Hutasoit)

Sebelumnya, Indonesia mendapatkan informasi terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia akibat mengonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan yang tercemar bakteri Listeria monocytogenes.

Informasi itu didapatkan dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN), sebuah jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO/WHO. Informasi itu didapatkan melalui Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) nomor IN.DS.2020.09.02 15 April 2020.

Listeria monocytogenes merupakan salah satu bakteri yang tersebar luas di lingkungan pertanian--tanah, tanaman, silase, fekal, limbah, dan air. Karakternya tahan terhadap suhu dingin sehingga mempunyai potensi kontaminasi silang terhadap pangan lain yang siap dikonsumsi dalam penyimpanan. Bakteri itu dapat dihilangkan melalui pemanasan suhu 75 derajat celcius.

Listeria monocytogenes dapat menyebabkan penyakit listeriosis yang mempunyai konsekuensi sakit hingga meninggal dunia, utamanya pada golongan rentan, balita, ibu hamil dan manula. Sebelumnya, KLB Listeria monocytogenes pernah terjadi di Amerika Serikat pada 2014 serta Afrika Selatan pada 2018.

Baca Juga: Tewaskan 2 Warga AS, Jamur Enoki Impor dari Korea Dimusnahkan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya