Pengusaha Sebut Bom Gereja Berdampak ke Psikologis Investor

Mereka perlu jaminan keamanan menjalankan bisnisnya

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum DPD HIPPI Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, dapat berdampak pada kepercayaan investor. Pasalnya investor, khususnya investor luar negeri memerlukan jaminan keamanan untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia.

"Investor luar negeri perlu kondisi lebih terjamin lagi. Artinya bahwa dengan cepat Polri mengusut tuntas kasus ini akan cepat psikologis investor luar untuk tidak ragu masuk (berinvestasi) di Indonesia," kata Sarman kepada IDN Times, Selasa (30/3/2021).

Baca Juga: Menguak Hubungan Teroris Bom Gereja Makassar dan Jolo Filipina

1. Tidak ada kerugian karena ledakan tidak terjadi di tempat umum

Pengusaha Sebut Bom Gereja Berdampak ke Psikologis InvestorIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain kerugian psikologis, Sarman menyebut tidak ada kerugian lain akibat bom bunuh diri tersebut. Menurutnya lain cerita jika ledakan terjadi di tempat-tempat umum seperti jalan protokol dan tempat keramaian lainnya.

"Akan sangat mengkhawatirkan kalau itu ledakan bom terjadi di tempat umum seperti jalan protokol atau pusat keramaian. Kalau seperti kemarin dampaknya hanya sesaat," ujar Sarman.

2. Minta Polri bisa kembali meyakinkan investor

Pengusaha Sebut Bom Gereja Berdampak ke Psikologis InvestorKondisi di depan Gereja Katedral Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Sarman juga meminta aparat keamanan mampu meyakinkan investor untuk tidak ragu menanamkan modalnya di Indonesia. Semakin cepat aparat keamanan menuntaskan kasus ini akan mempengaruhi psikologis investor untuk tidak ragu masuk dan berinvestasi di Indonesia.

"Kami juga mengajak kepada seluruh pelaku usaha agar tetap menjalankan berbagai aktivitas usahanya sambil meningkatkan kewaspadaan di lokasi masing-masing. Terlebih sektor usaha yang mendatangkan pengunjung seperti mal, perkantoran, restoran, dan pusat-pusat perdagangan agar meningkatkan pengawasan yang merupakan deteksi dini, sehingga kita mampu menghalau kejadian yang sama," paparnya.

Baca Juga: Alissa Wahid Kritisi Pidato Jokowi soal Bom Gereja Katedral Makassar

3. Semua masyarakat tidak bisa lengah dengan adanya aksi teror

Pengusaha Sebut Bom Gereja Berdampak ke Psikologis InvestorKondisi di depan Gereja Katedral Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Sarman memuji langkah cepat polri yang segera menelurusi dan mengungkap kasus ini. Namun ia memberikan catatan bagi pihak keamanan bahwa kita tidak bisa lengah dan jaringan-jaringan teroris seperti pelaku pengeboman gereja tersebut masih ada.

"Yang menjadi evaluasi, kita tidak bisa lengah. Bahwa jaringan-jaringan ini belum matin dan masih tetap ada di Indonesia," katanya.

Diberitakan sebelumnya, ledakan bom bunuh diri terjadi di Tanah Air pada Minggu, 28 Maret 2021. Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi sasaran aksi teror. Gereja katolik yang berada di Jalan RA Kartini, itu dilaporkan mengalami kerusakan akibat ledakan bom dan menewaskan dua pelaku, serta puluhan orang gereja mengalami luka-luka.

Peristiwa ledakan bom tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WITA, tepatnya di gerbang masuk area Gereja Katedral Makassar. Tak lama setelah ledakan terjadi, kepolisian setempat langsung menyisir tempat kejadian perkara (TKP) dan menolong para korban.

Baca Juga: Jokowi Telepon Putra Mahkota UEA, SWF Disuntik Investasi Rp140 Triliun

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya