Penjualan Alfamart dan Indomaret Turun 40 Persen, Gara-gara PPKM? 

Mereka menuntut jam tutup kembali dinormalkan

Jakarta, IDN Times - PT Indomarco Prismatama (Indomaret) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) sama-sama mengalami penurunan penjualan sejak diterapkannya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) periode pertama yang diberlakukan pada 11-25 Januari.

"Untuk sales kami turun 10-15 persen," kata Marketing Director PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Wiwiek Yusuf kepada IDN Times, Jumat (22/1/2021).

Dihubungi terpisah, Corporate Communication General Manager PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Nur Rachman, dari 10 ribu gerai yang terdampak PPKM, terjadi penurunan penjualan hingga 40 persen.

"Jam operasional toko yang berkurang tentu berpengaruh pada penjualan. Dari 10.000 toko tersebut turun hingga 40 persen dibanding apabila jam operasional normal," katanya.

1. Belanja online tidak bisa menutup target penjualan

Penjualan Alfamart dan Indomaret Turun 40 Persen, Gara-gara PPKM? Ilustrasi Indomaret (IDN Times/Dwi Agustiar)

Baca Juga: Satgas COVID-19 Tak Bisa Memprediksi Kapan PPKM Berakhir

Wiwiek mengatakan, untuk mengakali penjualan di masa PPKM, Indomaret kini mulai menawarkan belanja online melalui Klik Indomaret.

"Sehingga tidak perlu datang ke toko, bisa dari rumah dan kami antar ketujuan. Ini perlu edukasi jadi memerlukan waktu untuk mencoba dan terbiasa belanja online," kata Wiwiek.

Alfamart juga berusaha meningkatkan penjualan secara online, namun menurut Corporate Affairs Director Alfamart Solihin, penjualan online masih belum menutup penurunan penjualan akibat kebijakan ini.

"Dari sejak COVID-19 pasti ada pertumbuhan (penjualan online) tapi tidak menutup apa yang terjadi. Karena tutup dipercepat, meski ada online," katanya.

2. Penumpukan di toko pada jam tertentu

Penjualan Alfamart dan Indomaret Turun 40 Persen, Gara-gara PPKM? IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Solihin juga mengaku khawatir dengan PPKM ini justru membuat orang lebih banyak di jam-jam jelang tutup toko. Ia mengatakan, dengan kebijakan yang mengharuskan toko ditutup jam 19.00, maka masyarakat biasanya akan datang pada jam-jam tersebut.

"Itu yang sangat kita khawatirkan karena pada waktu yang bersamaan, itu karena mengejar toko tutup, di waktu itu akan terjadi lebih banyak pengunjung dari biasanya," ujar Solihin.

3. Minta jam buka diperpanjang

Penjualan Alfamart dan Indomaret Turun 40 Persen, Gara-gara PPKM? Ilustrasi Minimarket (IDN Times/Besse Fadhilah)

Baik Alfamart dan Indomaret sama sama-sama berharap agar pemerintah memberikan dispensasi kepada sektor ritel untuk bisa beroperasional normal.

"Karena memiliki fungsi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Dengan catatan protokol kesehatan yang ketat tetap dilaksanakan," ujar Nur Rachman.

"Kami berharap agar jam buka dapat seperti semula dengan protokol kesehatan yang ketat. Karena kalau dikurangi akan membuat kepadatan juga," ucap Wiwiek.

Pernyataan serupa disampaikan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang meminta agar pemerintah memberikan kelonggaran kepada mal, ritel, hotel dan restoran agar boleh tetap beroperasi sampai jam 21.00 dengan kapasitas dine in maksimal 50 persen.

Baca Juga: Kenapa Gerai Indomaret dan Alfamart Selalu Berdekatan?

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya