Penundaan Pertemuan OPEC Sempat Buat Harga Minyak Anjlok 

Namun kini harga minyak mulai naik

Jakarta, IDN Times - Negara-negara yang tergabung dalam organisasi penghasil minyak mentah dunia (OPEC) termasuk Rusia resmi menunda pertemuan yang direncanakan digelar pada Senin (6/4). Pertemuan direncanakan akan digelar Kamis (9/4).

Dampak dari penundaan pertemuan ini adalah jatuhnya harga minyak dunia. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) misalnya, anjlok menjadi US$25,65 per barel pada perdagangan Minggu (5/4). Begitu pula untuk minyak mentah Brent turun menjadi US$31,77 per barel.

1. Mulai membangkit pada perdagangan Senin

Penundaan Pertemuan OPEC Sempat Buat Harga Minyak Anjlok Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir dari Oil Price, harga minyak WTI kini kembali naik dan berada pada posisi US$27,88. Begitu juga dengan minyak mentah Brent menjadi US$33,84. Selain itu, dalam sebulan terakhir, harga minyak WTI juga terbilang meningkat.

Minyak WTI pernah mencapai titik terendahnya menjadi US$20,09 pada perdagangan 30 Maret lalu. Untuk minyak mentah Brent sempat anjlok pada 1 April lalu ke titik terrendahya menjadi US$24,88.

Baca Juga: Ingin Fokus Produksi Gas Alam, Qatar Keluar dari OPEC

2. Sebab penundaan pertemuan OPEC

Penundaan Pertemuan OPEC Sempat Buat Harga Minyak Anjlok Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir dari Bloomberg, salah satu sebab penundaan adalah Arab Saudi dan Rusia sedang merayu Amerika Serikat (AS) untuk ikut pertemuan ini.

Namun demikian, rayuan Arab dan Rusia ini menemui hambatan karena Donald Trump masih belum mengambil sikap untuk mengikuti pertemuan tersebut atau tidak.

Trump juga sempat menyindir pertemuan OPEC tersebut layaknya kartel karena memonopoli pasar minyak dunia. Ia juga mengancam akan menggunakan tarif kepada negara-negara OPEC jika diperlukan untuk melindungi industri minyak dalam negeri.

3. Tujuan pembahasan OPEC

Penundaan Pertemuan OPEC Sempat Buat Harga Minyak Anjlok twitter.com/qatarpetroleum

Tujuan pertemuan OPEC adalah untuk mengurangi produksi minyak sekitar 10 persen. Pengurangan itu bisa menjadi pengurangan terbesar sepanjang sejarah bila jadi terealisasikan.

Diketahui, harga minyak mentah telah jatuh 50 persen tahun ini, karena dampak ekonomi dari pandemi virus corona telah melenyapkan sekitar sepertiga dari permintaan global. Jatuhnya harga minyak ini mengancam stabilitas negara-negara yang bergantung pada minyak.

Baca Juga: OPEC Tunda Pertemuan, Arab Saudi dan Rusia Rayu AS Gabung 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya