Perpanjangan PPKM Bikin Rupiah Tak Bertenaga di Akhir Pekan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah 35 poin atau 0,25 persen menjadi Rp14.035 per dolar AS pada Jumat (22/01/2021) sore.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, mengatakan, salah satu penyebab melemahnya rupiah akibat perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 8 Februari 2021.
"Kemungkinan karena PPKM di perpanjang. Tapi sisi lain pelemahan tidak besar karena rencana stimulus besar di bawah pemerintahan Joe Biden yang mendorong minat besar pasar ke aset resiko," kata Ariston kepada IDN Times, Jumat (22/01/2021).
1. Tekanan karena kenaikan obligasi AS
Selain itu, pelemahan rupiah juga didorong karena naiknya suku bunga (yield) obligasi AS.
"Kenaikan suku bunga karena ekspetasi ekonomi AS dan tingkat inflasi AS di masa mendatang. Ini yield obligasi untuk tenor 10 dan 30 tahun," ujarnya.
2. Bisakah rupiah tembus di bawah Rp14 ribu per dolar AS?
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Cara Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Bantu Perkuat Nilai Tukar Rupiah
Meski melemah, Ariston yakin rupiah akan segara mengalami penguatan Hal ini didasarkan pada rencana stimulus besar yang akan digelontorkan Joe Biden serta data neraca perdagangan Indonesia yang terus positif.
"Yang bagus neraca perdagangan mulai surplus, jadi current account surplus. Kalau surplus berlanjut bisa menopang penguatan rupiah," ujarnya.
3. Pergerakan rupiah hari ini
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ini dibuka pada level Rp13.992 per dolar AS. Dalam pergerakannya, rupiah terus tertekan sepanjang hari.
Rupiah bahkan sempat menyentuh titik tertingginya hari ini di level Rp14.051 per dolar AS sebelum ditutup pada level Rp14.035 per dolar AS.