Menhub Nilai Pertamina Butuh Pesaing Penyedia Avtur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Masalah avtur kini menjadi 'kambing hitam' penyebab mahalnya harga tiket pesawat. Pemerintah melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan perlunya perusahaan lain yang menjadi penyedia bahan bakar avtur selain PT Pertamina (Persero) agar harganya lebih kompetitif.
Salah satu solusi pemerintah melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi adalah perlunya perusahaan penyedia avtur lain selain PT Pertamina (Persero) agar lebih kompetitif.
"Betul, perlu (pemain lain)," kata Budi saat ditemui di Jakarta pada Kamis (14/2).
Lalu, bagaimana realisasinya?
1. Perlu kesepakatan dengan operarator bandara
Menhub menilai penyediaan infrastruktur pengisian bahan bakar avtur di bandara harus ada kesepakatan atau business to business dengan operator bandara yakni PT Angkasa Pura I dan II dan tidak perlu adanya izin Kemenhub.
"B to B saja antara AP II dengan swasta kita serahkan ke pengelola bandara," katanya seperti dilansir Antara.
Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Naik, Jokowi: Saya Perintahkan Hitung Ulang Avtur
2. Kalau harga sudah kompetitif, tidak perlu pesaing
Menurut dia, pesaing tidak diperlukan apabila harga sudah kompetitif, namun saat ini Pertamina disebut-sebut melakukan monopoli terhadap harga avtur.
"Jadi saya pikir yang berwenang untuk menyatakan itu korporasi dan Kementerian BUMN. Bagi saya kalau harganya sudah benar kan gak perlu kecuali ada disparitas harga, maka diperlukan," katanya.
Editor’s picks
3. Kemenhub minta harga tiket pesawat diturunkan
Sementara itu Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti juga mengimbau maskapai apabila harga avtur sudah turun, maka maskapai wajib menurunkan harga tiket.
Salah satu maskappaai yang sudah menurunkan harga tiket adalah Garuda Indonesia. Garuda menurunkan harga tiket 20 persen untuk semua rute dan Citilink Indonesia juga menunda pemberlakuan bagasi berbayar sesuai instruksi Kemenhub.
4. Menteri BUMN sebut harga avtur masih bersaing
Menteri BUMN Rini Soemarno menjawab permasalahan tingginya harga avtur yang dipatok oleh PT Pertamina (Persero). Dalam keterangan yang disampaikannya di Istana Negara, Rini menjelaskan harga avtur harus dilihat secara keseluruhan perhitungannya.
“Kita liat hitungannya sekarang, yang harus kita lihat hitungannya itu base-nya apa,” kata Rini kepada media pada Rabu (13/2).
Dengan melihat dasar perhitungan itu, Rini membandingkan harga avtur di Indonesia yang dinilainya tidak jauh berbeda dengan harga avtur di Singapura.
“Kita gak terlalu beda jauh kok (harga jualnya) sama Singapura,” ucap Rini.
Perbedaan harga avtur di Indonesia dan Singapura adalah karena ada dan tidaknya pajak pertambahan nilai (PPN).
“Di kita kena PPN, di mereka gak kena,” ujarnya.
Baca Juga: Avtur Pertamina Mahal, Dirut BUMN Rini Bandingkan dengan Singapura