Pertumbuhan Penjualan Capai Target, Kalbe Farma Pesimistis Kuartal II

Kini mereka menyiapkan langkah digitalisasi

Jakarta, IDN Times - Kalbe Farma mencatatkan pertumbuhan top line (pendapatan) dari penjualan pada kuartal I sebesar 8 persen dibanding tahun lalu, sedangkan pertumbuhan bottom line (laba) sebesar 12 persen. Meski bisnis Kalbe tercatat dalam kondisi prima,   Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius mengaku belum optimistis pencapaian yang kuartal II akan sebaik kuartal ini.

"Memang Q1 belum ada dampak yang besar. Tapi kami perkirakan setelah masuk Q2 dampaknya mulai terasa karena kita melihat beberapa data lapangan yang kami peroleh di Q2 mulai terasa dan memang skenario jelek bisa negatif," kata Vidjongtius dalam video conference, Senin (18/5).

Pesimisme Vidjongtius dilandari dengan jumlah pasien yang menurun dan mobilitas konsumen relatif terbatas.

1. Dorong strategi dengan digitalisasi

Pertumbuhan Penjualan Capai Target, Kalbe Farma Pesimistis Kuartal IIIlustrasi suplemen atau obat. (IDN Times/Ita Malau)

Meski begitu, Vidjongtius mengatakan Kalbe Farma akan mengantisipasi kemungkinan penurunan tersebut dengan strategi digitalisasi. "Karena konsumen kita banyak yang di rumah saja sehingga kami mnedekatkan barang tersebut ke rumah masing-masing," katanya.

Pemanfaatan platform di pasar itu salah satu pilihan yang dinilainya sangat baik. Kalbe Farma melihat respons dari konsumen juga baik, di kota maupun daerah lain.

Baca Juga: Kalbe Farma Bagikan Dividen Rp937,5 Miliar

2. Kalbe Farma akan tambah produksi karena ada permintaan pasar

Pertumbuhan Penjualan Capai Target, Kalbe Farma Pesimistis Kuartal IIRUPST Kalbe Farma (Dok. Kalbe Farma)

Kedua, Kalbe Farma akan menambahkan produksi mereka untuk vitamin, suplemen, herbal jamu dan produk alat kesehatan. Vidjongtius melihat ada kombinasi penambahan permintaan dari jenis produk yang berbeda.

"Ini yang kita coba kombinasikan supaya dua-dua ini bisa membantu kita mengurangi dampak pada masyarakat. Karena bagaimana pun vitamin herbal terus kami suplai agar ketahanan tubuh bisa stabil dan bisa melewati dampak virus saat ini," katanya.

3. Sektor farmasi dinilai akan semakin berkembang pasca-COVID-19

Pertumbuhan Penjualan Capai Target, Kalbe Farma Pesimistis Kuartal IIIlustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Vidjongtius yakin sektor farmasi akan semakin berkembang dengan dan setelah adanya wabah COVID-19 ini. Ia mengatakan masyarakat akan semakin peduli dengan kesehatan.

"Kita melihat dampak COVID-19 ini growth product ini meningkat pesat. Ada sisi positifnya. Sambil menambah lifestyle sehat. Kalau kita bawa ke depan, masyarakat Indonesia akan semakin sehat," kata Vidjongtius.

 

Baca Juga: Kalbe Farma Bikin Obat COVID-19 Gandeng Perusahaan Korea Selatan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya