Petinggi B20 Janji Bawa Hasil Konkret untuk Pemulihan Dunia, Caranya?

Ada tiga pilar yang mereka usung di forum ini

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) yang sekaligus menjadi Chair of B20 Indonesia 2022, Shinta Widjaja Kamdani berjanji forum B20 akan memberikan hasil konkret bagi dunia di tengah pandemik COVID-19. Forum B20 menurutnya, tidak sekadar menyajikan diskusi semata.

"Kami tegaskan di sini kami tidak hanya bicara, tapi memberikan hasil yang konkret dan actionable," kata Shinta dalam acara B20 Indonesia Inception Meeting 2022, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga: Forum B20, Airlangga Minta Pinggirkan Perbedaan Politik demi Pemulihan

1. B20 menyumbang 80 persen PDB dunia

Petinggi B20 Janji Bawa Hasil Konkret untuk Pemulihan Dunia, Caranya?Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pernyataan Shinta tersebut dikarenakan B20 merupakan forum bisnis yang menyumbang hampir 80 persen dari PDB dunia. B20 berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam memberantas krisis yang disebabkan oleh pandemik, meningkatkan kolaborasi, dan menstimulasi arus investasi global.

"Dua tahun terakhir merupakan masa yang tidak mudah. Meski ada kemajuan seperti pengembanagn dan peluncuran vaksin secar masif, perjuangan belum berakhir karena pemulihan global masih belum merata," ucapnya.

Baca Juga: 3 Prioritas Utama KADIN di Forum B20, Apa Fokus Para Pengusaha?

2. Tiga masalah utama yang dihadapi dunia di tengah pandemik

Petinggi B20 Janji Bawa Hasil Konkret untuk Pemulihan Dunia, Caranya?Ilustrasi Uang Digital. (IDN Times/Aditya Pratama)

Shinta mengungkapkan ada tiga masalah utama yang dihadapi dunia di tengah pandemik. Pertama, dunia saat ini mengalami penurunan PDB sebesar 7 persen dan lebih dari 11,5 juta terjerumus dalam kemiskinan sejak 2020.

"Kita perlu memulihkan kembali kesehatan ekonomi dań memperbaiki arsitektur kesehatan global dengan memfasilitasi kerja sama lintas batas yang efektif," ujar Shinta.

Masalah lain adalah COVID-19 yang telah mempercepat digitalisasi usaha dan kehidupan sehari-hari. Ia miri dengan data yang menyebutkan pada tahun lalu secara global masyarakat telah menghabiskan lebih dari 100 miliar jam di berbagai aplikasi belanja daring atau dua kali lipat dari 3 tahun lalu.

"Namun, UMKM yang menggerakkan dunia masih mengalami tantangan untuk transformasi digital," ucapnya.

Masalah ketiga adalah pandemik yang telah menurunkan taraf hidup masyarakat secara umum. Namun dampaknya kepada perempuan dan UMKM tidak proporsional. Hal ini dinilainya sangat memprihatinkan.

Baca Juga: Pelaksana B20, KADIN Optimistis RI Jadi Pusat Investasi Dunia

3. Tiga pilar yang disusung B20 untuk menyelesaikan masalah

Petinggi B20 Janji Bawa Hasil Konkret untuk Pemulihan Dunia, Caranya?Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani. (IDN Times/ Shemi)

Shinta menjelaskan, penyelenggaraan B20 di bawah kepemimpinan Indonesia pada tahun ini memiliki tema “Advancing Innovative, Inclusive, and Collaborative Growth”. Ada tiga pilar yang diusung B20, yakni:

  1. Mendorong pemulihan dan pertumbuhan kolaboratif
  2. Mendorong ekonomi global yang inovatif
  3. Menata masa depan yang inklusif dan berkelanjutan

"Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan Anda semua untuk menjadikan presidensi tahun ini bermakna bagi dunia. Semoga tahun ini menjadi tahun yang penuh energi untuk memajukan pertumbuman yang inovatif, inklusif, dan kolaboratif," ujarnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya