Pintek Sediakan Solusi Keuangan untuk Bantu UKM Pendidikan

Pintek sudah jangkau lebih dari 650 ribu murid

Jakarta, IDN Times – Perusahaan financial technology peer-to-peer lending untuk Pendidikan, Pintek mendukung inklusi keuangan di Indonesia dengan mengadopsi pendanaan tertanam alias embedded financing melalui kerja sama dengan produsen kebutuhan pendidikan dan mitra resmi SIPLah.

Co-Founder dan Direktur Utama Pintek Tommy Yuwono mengatakan dengan konsep education embedded financing, Pintek menyediakan layanan bagi pelaku usaha atau UKM pendidikan untuk memiliki kesiapan modal untuk pengadaan produk pendidikan.

“Dengan begitu, sekolah dapat mempersiapkan serta meningkatkan sarana prasarana untuk penerapan kurikulum Merdeka Belajar dengan tepat waktu, sehingga mengurangi learning loss yang terjadi,” kata Tommy dalam konferensi pers, Rabu (2/3/2022).

Baca Juga: Raih Pendanaan Seri A, Pintek Kembangkan Ekosistem Fintech Pendidikan

1. Sudah jangkau lebih dari 650 ribu murid

Pintek Sediakan Solusi Keuangan untuk Bantu UKM PendidikanCo-Founder dan Direktur Utama Pintek Tommy Yuwono (dok. Pintek)

Hingga saat ini, Pintek dan afiliasinya telah mendukung lebih dari 2.750 institusi pendidikan dan 150 pelaku usaha atau UKM pendidikan untuk menjangkau lebih dari 650 ribu siswa yang tersebar di 29 dari 34 provinsi di Indonesia. Selain itu, Pintek juga menyediakan konten edukasi keuangan kepada masyarakat dengan 1,35 juta pengunjung unik setiap bulan.

“Kita ingin lebih banyak lagi skeolah dan UKM pendidikan yang bisa kita jangkau. Dengan terintegarsi ke mitra-mitra kami, kita bisa meningkatkan akses (pendanaan) tersebut hingga 10 kali lipat lebih banyak,” ujar Tommy.

Baca Juga: Daftar Lengkap 103 Fintech Legal, Jangan Gunakan yang Selain Ini ya!

2. Kerja sama dengan berbagai mitra

Pintek Sediakan Solusi Keuangan untuk Bantu UKM PendidikanKonferensi pers Pintek untuk pelaku UKM pendidikan (dok. Pintek)

Untuk menerapkan education embedded financing, Pintek bekerja sama langsung dalam supply chain untuk menanamkan akses pendanaan di titik-titik penyaluran ke pelaku UKM pendidikan, seperti principal, distributor, reseller besar, dan mitra SIPLAH. Tommy berharap education embedded financing ini dapat membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan bisnis pendidikan di berbagai skala baik di Jawa maupun luar Jawa.

“Kurang lebih berdasarkan data terakhir tahun lalu di angka hampir 25 persen di luar Jawa, karena fokus masih di Jawa. Sehingga harapan kami bisa hadir lebih cepat, gak cuma di Jawa tapi luar Jawa. Hal ini adalah wujud komitmen kami untuk terus berkontribusi dalam ekosistem pendidikan secara menyeluruh,” kata Tommy.

Baca Juga: 5 Manfaat Fintech bagi Kehidupan, Bisa Bantu Pertumbuhan Bitcoin!

3. Besarnya dana yang dibutuhkan untuk pengadaan sektor pendidikan

Pintek Sediakan Solusi Keuangan untuk Bantu UKM PendidikanIlustrasi Pendidikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan Data Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) 2021, terdapat 46,6 juta pelaku UMKM yang belum mendapatkan akses pembiayaan perbankan karena terbatasnya jangkauan pendanaan dari Bank maupun P2P lending.

Untuk itu, dengan menerapkan ‘education embedded financing’ ini, Tommy mengatakan perusahaannya bisa memberikan kemudahan bagi pelaku UKM pendidikan untuk memenuhi kebutuhan modal pengadaan.

“Kebutuhan ini sangat besar, hingga miliaran rupiah, terutama bagi usaha yang memiliki banyak pelanggan sekolah. Pintek sudah siap dana, sehingga UKM tidak perlu khawatir lagi, dan sekolah pun dapat merasa aman karena barang pasti sampai,” ucapnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya