Realisasi Pendapatan ESDM 2019 Jauh dari Target
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pendapatan negara non-pajak sektor Energi dan Sumber Daya Mineral 2019 hanya sebesar 80,6 persen dari target. Dalam Konferensi Pers Menteri ESDM mengenai Capaian Kinerja Tahun 2019, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan realisasi penerimaan ESDM sebesar Rp172,9 triliun dari target Rp214,3 triliun.
Penerimaan ESDM ini melambat 20,61 persen dibandingkan realisasi tahun 2018 sebesar 217,8 persen.
1. Kenapa terjadi penurunan pendapatan?
Arifin menyebut 'dalang' penurunan pendapatan ESDM ini akibat perbedaan realisasi harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan penguatan nilai mata uang selama 2019 yang tidak sesuai dengan target asumsi makro pemerintah.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan penurunan tersebut disebabkan perbedaan realisasi harga minyak ICP serta nilai tukar rupiah yang tidak sesuai dengan target asumsi makro pemerintah.
"Realisasi harga ICP dan nilai tukar berbeda jauh dari asumsi. Asumsi makro ICP sebesar US$70/barel tapi realisasi ICP hanya US$62,37/barel . Sementara kurs kisaran 14.102 per dolar AS dari asumsi Rp15.000 per dola AS," papar Arifin di Gedung ESDM, Jakarta, Kamis (9/1).
2. Migas jadi penyumbang terbesar tapi jauh dari target
Data Kementerian ESDM memperlihatkan selama 2019, sektor minyak dan gas (migas) masih menjadi penyumbang utama dengan realisasi Rp115,1 triliun dari target Rp159,8 triliun, sekitar 72 persen.
Mineral dan Batubara menjadi penyumbang pendapatan terbesar dengan realisasi Rp44,8 triliun dari target Rp43,3 persen, melebihi target sebesar 103,4 persen.
Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) juga mencatatkan hasil positif. Realisasi EBTKE sebesar Rp1,9 triliun dari target Rp0,9 triliun.
Editor’s picks
Sektor lainnya (mencakup iuran badan usaha hilir migas seperti BBM dan gas pipa, DMO, penjualan data, jasa sewa, diklat, penerimaan BLU dan lainnya) juga menunjukkan melebihi target. Tercatat realisasi sektor lainnya sebesar Rp11,1 triliun dari target Rp10,3 triliun.
Baca Juga: Induk Holding Pertambangan Segera Punya Komisaris dan Dirut Baru
3. Pendapatan menurun dari tahun lalu
Jika dibandingkan dari tahun lalu (2018), ESDM mampu membukukan pendapatan Rp217,8 triliun. Pun, dengan sektor Migas, Minerba, EBTKE dan lainnya yang tumbuh positif.
Migas pada tahun 2018 mencatatkan realisasi Rp142,8 triliun, Minerba Rp49,6 triliun, EBTKE Rp2,3 triliun dan sektor lainnya Rp23,1 triliun.
Baca Juga: Gandeng Polri dan Kemendagri, Kementerian ESDM Cegah Kuota BBM Jebol
4. Target tahun ini Rp127 triliun
Arifin juga menargetkan pertumbuhan sektor migas pada tahun ini sebesar Rp127 triliun. Namun ia menurunkan target untuk sektor Minerba, EBTKE dan sektor lainnya di bawah realisasi tahun 2019.
Untuk Minerba, Arifin menargetkan Rp44,4 triliun, EBTKE Rp1,2 triliun, sektor lain Rp8,8 triliun.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Seberapa Penting Pembangunan Smelter Minerba di Indonesia