Realisasi Pendapatan Negara Hingga November Baru Mencapai 77,46 Persen

Apa saja faktornya?

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan mencatat pendapatan negara hingga akhir November 2019 sebesar Rp1.677 triliun. Angka ini baru mencapai 77,46 persen dari target APBN 2019 sebesar Rp2.156 triliun.

"Kalau kita liat realisasi APBN sampai dengan 30 November 2019, pendapatan negara kita masih tumbuh meskipun tipis yaitu 0,9 persen," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di kantornya, Kamis (19/12).

Penerimaan ini dinilai masih lebih baik mengingat saat ini terjadi gejolak dan tekanan ekonomi global yang mempengaruhi harga komoditas. Meski begitu nilai tukar rupiah masih menguat dan mempengaruhi penerimaan yang berasal dari komoditas seperti batu bara dan minyak.

1. Realisasi penerimaan pajak 73,47 persen

Realisasi Pendapatan Negara Hingga November Baru Mencapai 77,46 PersenIlustrasi Penerimaan Pajak (IDN Times/Arief Rahmat)

Sri Mulyani menjelaskan, hingga 11 bulan di tahun ini penerimaan negara mencapai Rp1.312,40 triliun atau 73,47 persen dari target . Angka ini masih  tumbuh 0,84 persen year on year (yoy) dibandingkan realisasi periode yang sama APBN tahun 2018 sebesar Rp1.301,52 triliun.

Realisasi penerimaan negara terkait pajak ini terdiri atas: Realisasi Penerimaan Pajak mencapai Rp1.136,17 triliun atau 72,02 persen dari target APBN tahun 2019, sedikit turun 0,04 persen (yoy) dari tahun 2018 sebesar Rp1.136,66 triliun.

Kedua adalah Realisasi Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp176,23 triliun atau 84,39 persen dari target APBN tahun 2019, tumbuh sebesar 6,90 persen (yoy) dari tahun 2018 sebesar Rp164,86 triliun.

Baca Juga: Tinggal 45 Hari, Penerimaan Cukai Masih Jauh dari Target

2. PNBP, belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah meningkat

Realisasi Pendapatan Negara Hingga November Baru Mencapai 77,46 PersenANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Sementara untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Kemenkeu mencatat realisasi sebesar Rp362,77 triliun atau 95,89 persen dari target APBN tahun 2019. Angka ini tumbuh 3,44 persen (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp350,72 triliun.

“Penerimaan perpajakan dan PNBP sedikit mengalami kontraksi sebesar masing-masing 3,27 persen (yoy) dan 1,11 persen (yoy).  Namun demikian, per 13 Desember 2019 Pendapatan Negara mampu tumbuh meningkat menjadi 1,6 persen (yoy) karena perbaikan kondisi sektor riil dan pengendalian restitusi yang efekti,” kata Sri Mulyani.

Untuk Belanja Pemerintah Pusat saat ini mencapai Rp1.293,20 triliun atau 79,13 persen dari pagu APBN tahun 2019. Meningkat 5,52 persen (yoy) dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1.225,54 triliun.

"Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sampai akhir November mencapai Rp752,85 triliun atau 91,06 persen dari pagu APBN tahun 2019. Naik 4,99 persen (yoy) dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp717,07 triliun," kata Sri Mulyani.

3. Realisasi belanja negara tumbuh 5,3 persen

Realisasi Pendapatan Negara Hingga November Baru Mencapai 77,46 PersenMenkopolhukam Mahfud MD dan Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir dalam acara Gerakan Suluh Kebangsaan (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Sementara realisasi belanja negara tercatat tumbuh 5,32 persen (yoy) mencapai Rp2.046,05 triliun atau 83,14 persen dari pagu APBN tahun 2019.

Realisasi Belanja Negara tersebut terdiri dari realisasi Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.293,2 triliun (79,1 persen dari pagu APBN) dan TKDD sebesar Rp752,8 triliun (91,1 persen dari pagu APBN).

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Penerimaan Pajak Sektor Pertambangan hingga September 2019 Turun

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya