Rekap IHSG Pekan Ini: Terus Menurun, Waktunya Mulai Investasi?

Mumpung turun, lumayan untuk mulai investasi nih

Jakarta, IDN Times - Pekan ini bukan menjadi hari yang menyenangkan bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun bisa menjadi kabar baik untuk mulai berinvestasi. Data Perdagangan IHSG selama sepekan ditutup mengalami penurunan 0,77 persen atau pada level 4.904,088 dari 4.942,275 pada pekan sebelumnya.

Penurunan juga terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa selama sepekan yaitu 0,70 persen atau sebesar Rp5.676,933 triliun dibandingkan pada pekan sebelumnya sebesar Rp5.717,452 triliun.

Sedangkan rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami penurunan sebesar 17,14 persen atau sebesar 532.777 ribu kali transaksi dibandingkan pekan lalu sebesar 642.991 ribu kali transaksi.

"Kemudian perubahan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa sebesar 5,14 persen menjadi 7,948 miliar unit saham dibandingkan pekan lalu sebesar 8,379 miliar unit saham," kata Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono pada Sabtu (27/6).

1. Nilai transaksi harian menurun

Rekap IHSG Pekan Ini: Terus Menurun, Waktunya Mulai Investasi?ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA/FOC.

Rata-rata nilai transaksi harian pasar di bursa turut mengalami penurunan sebesar 11,56 persen menjadi sebesar Rp7,008 triliun dari Rp7,924 triliun pada penutupan pekan lalu.

Investor asing pada Jumat (26/6) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp697,71 miliar, sedangkan sepanjang 2020 jual bersih asing tercatat sebesar Rp14,553 triliun.

Baca Juga: 4 Jenis Investasi dengan Modal Murah yang Cocok buat Pemula 

2. BEI torehkan ETF tertinggi di ASEAN

Rekap IHSG Pekan Ini: Terus Menurun, Waktunya Mulai Investasi?ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Pada Selasa (23/6) melalui seremoni Pembukaan Perdagangan secara virtual, Reksa Dana Indeks atau Exchange-Traded Fund (ETF) ke-7 di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2020 resmi tercatat, yaitu Reksa Dana Indeks Premier ETF Index IDX30, dengan kode ETF XIID, merupakan produk yang diluncurkan PT Indo Premier Investment Management (IPIM).

Indeks IDX30 menjadi dasar transaksi penerbitan atau underlying dari ETF XIID, bertindak sebagai Bank Kustodian yaitu Deutsche Bank AG, cabang Jakarta dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai Dealer Partisipan.

Dengan pencatatan ETF XIID maka sampai dengan saat ini BEI telah mencatatkan total 45 ETF, menjadi yang tertinggi di ASEAN.

"Hal tersebut merupakan komitmen BEI untuk terus menumbuhkan produk berbasis Local Index, dalam memajukan ETF. BEI didukung oleh 22 Manajer Investasi Penerbit ETF, dan 7 Dealer Partisipan ETF di Pasar Modal Indonesia," kata Yulianto.

3. Nilai transaski ETF terus meningkat

Rekap IHSG Pekan Ini: Terus Menurun, Waktunya Mulai Investasi?Ilustrasi memantau pergerakan saham. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Nilai transaksi ETF secara keseluruhan juga terus menunjukkan peningkatan yang signifikan pada beberapa tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 55 persen sejak 2016 sampai dengan 2019.  "Meskipun mengalami penurunan di Maret 2020 akibat pandemi COVID-19, rata-rata transaksi harian ETF terus meningkat sampai dengan Februari 2020 yang dicatatkan sebesar Rp130,82 miliar/hari," kata Yulianto.

Pada Kamis (25/6), BEI juga resmi mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Bali Tower tahap I Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Bali Towerindo Sentra Tbk, dicatatkan dengan nominal Rp554.000.000.000 dengan tingkat bunga 10,25 persen dan jangka waktu 3 tahun. PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) memberikan pemeringkatan untuk obligasi ini yaitu Aidn (Single A).

Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Bukopin Tbk.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 31 Emisi dari 26 Perusahaan Tercatat senilai Rp27,41 triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 432 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp430,58 triliun dan USD47.5 juta, diterbitkan oleh 119 Perusahaan Tercatat. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 97 seri dengan nilai nominal Rp3096,39 triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp8,96 triliun.

Baca Juga: Kompak dengan Bursa Global, IHSG Menghijau Jelang Akhir Pekan

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya