Ruangguru Disebut Milik Asing, Belva: Itu Perusahaan Punya Saya
Ruangguru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Belum selesai masalah kartu prakerja, kini Ruangguru dihadapkan permasalahan baru: Status Ruangguru sebagai perusahaan asing dengan mayoritas 99,99 perseh sahamnya dimiliki investor asal Singapura.
CEO Ruangguru Belva Devara membantah kabar itu. Melalui sebuah postingan yang diunggah ke Instagram Story miliknya, Belva mengatakan, Ruangguru yang ada di Singapura adalah perusahaannya juga.
"Tidak benar mayoritas dimiliki investor Singapura," tulis Belva menjawab pertanyaan warganet bernama Muhammad_hadian yang dilansir pada Kamis (23/4).
1. Ruangguru ada di berbagai negara selain Singapura juga milik Belva
instagram.com/belvadevaraBaca Juga: Pengamat: Gak Cuma Belva, Harusnya Semua Stafsus Presiden Mundur Saja!
Belva menjelaskan, Ruangguru tidak hanya ada di Indonesia. Namun ada di Singapura, Vietnam dan Thailand.
"Ya Ruangguru Pte Ltd yg di Singapura ya punya saya juga, kami jg punya pegawai di Singapura. Semuanya punya saya, anak muda berkebangsaan Indonesia," ujarnya.
Dok. Instagram / belvadevara2. Tanggapan pemerintah
Editor’s picks
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari (YouTube/BNPB)Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan bahwa investor asing yang ada di Ruangguru merupakan bentuk kepercayaan dari investor.
Menurutnya, para pemberi modal itu punya kepercayaan besar terhadap profitabilitas, manajemen hingga ide-ide yang ada di Ruangguru. Di sisi lain, Ruangguru merupakan startup ciptaan putra Indonesia.
"Kalau mau jadi petarung global, butuh capital, kenapa tidak. Karena apa? ini PT Indonesia. Tadi saya sampaikan bahwa manajemen pelaksanaan tidak akan berhenti dengan delapan mitra kerja, dengan 1.500 pelatihan," katanya.
3. Investor Ruangguru
Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)Sebagai informasi, Ruangguru mendapat pendanaan sebesar US$150,1 juta. Terakhir, General Atlantic dan GGV Capital dan sejumlah investor lainnya yang menggelontorkan pendanaan seri C sebesar US$150 juta pada Desember 2019. Transaksi tersebut merupakan salah satu yang terbesar bagi perusahaan digital berbasis pendidikan di Asia Tenggara.
Dilansir dari Crunchbase, Ruangguru awalnya mendapat pendanaan Seri A pada 9 Desember 2015 dari Venturra Capital.
Ruangguru kemudian mendapat pendanaan Seri B dari OB Venture dan East Ventures yang masing-masing tercatat pada 4 Juli 2017 dan 26 Juli 2019.
Baca Juga: Mundur dari Stafsus Presiden, 11 Potret Belva Devara, CEO Ruangguru
Berita Terkini Lainnya
