Rupiah 16 Oktober Pagi Tak Bertenaga

Kini menjadi Rp14.714 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah 92 poin atau minus 0,63 persen menjadi Rp14.714 per dolar AS pada pembukaan perdagangan, Jumat (16/10/2020).

Meski demikian ada harapan rupiah akan menguat seiring pembahasan terkait stimulus di Amerika Serikat yang diharapkan disepakati sebelum pemilihan presiden AS pada awal November.

Rupiah diprediksi bergerak di kisaran Rp14.650 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS.

1. Sikap Trump bisa mendorong pelemahan dolar yang berdampak pada rupiah

Rupiah 16 Oktober Pagi Tak BertenagaPresiden Donald Trump sedang berbincang dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pemerintah AS di bawah Donald Trump semalam masih membuka kemungkinan stimulus akan dirilis sebelum pemilu.

Trump menaikkan penawarannya untuk mendekati penawaran dari Partai Demokrat dan pembicaraan masih berlangsung. Stimulus AS dinilai bisa membantu pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam.

"Sikap pemerintah Trump tersebut bisa memberikan sentimen positif untuk aset berisiko dan berpotensi mendorong pelemahan dolar AS terhadap mata uang lainnya termasuk rupiah," ujar Ariston seperti dilansir ANTARA, Jumat.

Baca Juga: 5 Cara Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Bantu Perkuat Nilai Tukar Rupiah 

2. Faktor dalam negeri

Rupiah 16 Oktober Pagi Tak BertenagaIlustrasi Ekspor (IDN Times/Arief Rahmat)

Dari dalam negeri, lanjutnya, demo yang terkendali serta surplus neraca perdagangan, juga bisa membantu penguatan rupiah hari ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan RI pada September 2020 mengalami surplus 2,44 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 14,01 dan impor 11,57 miliar dolar AS, sehingga Indonesia mengalami surplus untuk kelima kalinya tahun ini sejak Mei 2020.

3. Rupiah ditutup menguat

Rupiah 16 Oktober Pagi Tak BertenagaIlustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis, 15 Oktober sore ditutup menguat 141 poin atau 0,96 persen menjadi Rp14.618.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan ada faktor ekspor dan vaksin menjadi pendorong rupiah pada sore ini.

Dengan perhitungan ekspor yang masih tinggi maka neraca dagang September terjadi surplus 2,44 miliar dolar AS.

"Angka-angka tersebut melebihi ekspektasi para analis yang memperkirakan ekspor akan terkontraksi atau tumbuh negatif nyaris 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara untuk impor diperkirakan turun sebesar 25,15 persen YoY. Ini membuat neraca perdagangan surplus 2,06 miliar dolar AS," kata Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/10/2020).

Baca Juga: Virus Corona Lemahkan Nilai Tukar Rupiah, Harga Barang Impor Naik  

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya