Rupiah Tetap Kuat Meski Dibayangi Sentimen Negatif  

Rupiah dibayangi sentimen omnibus law dan IMF

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (14/10/2020) pagi, bergerak menguat meski dibayangi sejumlah sentimen negatif baik dari dalam negeri dan eksternal.

Rupiah menguat 107 poin atau 0,72 persen menjadi Rp14.789 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.802 per dolar AS. Rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.650 - Rp14.850 per dolar AS pada hari ini.

1. Tekanan internal yang memengaruhi rupiah

Rupiah Tetap Kuat Meski Dibayangi Sentimen Negatif  Ilustrasi pengesahan undang-undang. IDN Times/Arief Rahmat

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu mengatakan dari dalam negeri, penolakan UU Cipta Kerja masih menjadi sentimen negatif bagi pelaku pasar uang sehingga dapat membuat penguatan rupiah menjadi terbatas.

Selain itu, lanjut dia, proyeksi pertumbuhan Indonesia yang lebih negatif dari perkiraan lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) juga bisa menahan laju rupiah. IMF memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari minus 0,3 persen menjadi minus 1,5 persen pada tahun ini.

"Hampir seluruh negara berkembang diperkirakan mencatat kontraksi ekonomi tahun ini," katanya seperti dilansir ANTARA, Rabu (14/10/2020).

2. Awas faktor eksternal

Rupiah Tetap Kuat Meski Dibayangi Sentimen Negatif  Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Untuk faktor eksternal, rupiah dipengaruhi oleh publikasi badan statistik tenaga kerja AS yang akan melaporkan data perubahan harga barang yang dijual oleh produsen.

"Data ini adalah salah satu indikator inflasi di AS, bila data dilaporkan lebih rendah dari perkiraan, artinya permintaan barang-barang masih lemah maka dolar AS berpotensi melemah," kata Ariston.

3. Selasa sore rupiah ditutup keok karena demo

Rupiah Tetap Kuat Meski Dibayangi Sentimen Negatif  Dok. Istimewa/IDN Times

Nilai tukar (kurs) rupiahditutup keok atau melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada Selasa, 13 Oktober sore. Rupiah melemah 111 poin atau turun 0,76 persen menjadi Rp14.802. Salah satu sebabnya adalah demo UU Cipta Kerja (UU Ciptaker) atau omnibus law yang terjadi siang hingga sore hari.

Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin, 12 Oktober sore, ditutup stagnan meski sempat dibuka menguat. Rupiah ditutup stagnan di level Rp14.700 per dolar AS, sama seperti posisi pada akhir pekan lalu.

Baca Juga: Ini Investasi yang Tepat Kamu Koleksi dan Jual saat Resesi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya