Sandiaga Ungkap Kunjungan Turis Asing Anjlok Parah di 2021

Turis turun, tenaga kerja pun terimbas

Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan kondisi memprihatinkan pariwisata di Indonesia dalam aspek kunjungan turis atau wisatawan. Berdasarkan catatan Kementerian (Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), baik wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) sama-sama mengalami penurunan.

"Di Indonesia pariwisata dan ekonomi kreatif mengalami kontraksi yang sangat hebat," kata Sandiaga dalam Rakornas Pariwisata secara virtual, Senin (27/9/2021).

Baca Juga: Setengah Babak 2021, Turis Asing ke RI Anjlok 74,33 Persen

1. Data wisman Indonesia 2019 hingga 2021

Sandiaga Ungkap Kunjungan Turis Asing Anjlok Parah di 2021Ilustrasi (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Laporan Kemenparekraf, kunjungan wisman pada 2019 atau sebelum terjadi COVID-19 sebanayk 16,11 juta orang. "Di 2020 kunjungan wisman turun 75 persen menjadi 4,05 juta orang akibat COVID," kata Sandiaga.

Lebih memprihatinkan, pada 2021 hinhha Juli tercatat hanya 937,75 ribu kunjungan wisman. "Dan belum menunjukkan perbaikan," tambah Sandiaga.

2. Wisnus turun 29,7 persen

Sandiaga Ungkap Kunjungan Turis Asing Anjlok Parah di 2021(ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Sementara jumlah wisnus pada 2020 diestimasi sebanyak 198 perjalanan, truun 29,7 persen dibandingakn angka wisnus BPS 2019 yaitu 282.925.854 perjalanan. Adapun, kata Sandiaga, untuk aktivitas wisnus sampai Juni 2021 sudah membaik.

"Namun kembali tertahan oleh kebijakan pembatasan mobilitas akibat melonjaknya kasus COVID-19," ujar Sandiaga.

Baca Juga: Sambut Wisatawan Asing, RI Sepakati Travel Bubble dengan 4 Negara

3. Devisa dan tenaga kerja pariwisata ikut turun

Sandiaga Ungkap Kunjungan Turis Asing Anjlok Parah di 2021Ilustrasi cadangan devisa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Akibat turunnya kunjungan wisatawan baik mancanegara ataupun nusantara, menyebabkan penurunan tenaga kerja pariwisata sebesar 6,67 persen pada 2020 jika dibandingkan 2019 yaitu sebesar 14,96 juta jiwa.

Devisa atau penerimaan negara pada 2020 pun turun dari posisi 2 setelah minyak dan gas bumi menuju hanya 35,4 miliar dolar AS atau turun 79,15 persen dibandingkan 2019 sebesar 16,9 miliar dolar AS.

"Ini yang sebut sebagai penurunan fenomenal dan butuh kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu untuk pariwisata dan ekonomi kreatif ini," ucap Sandiaga.

Baca Juga: Skandal Laporan Bank Dunia, Sandiaga Mau Bikin EODB Pariwisata Sendiri

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya