Serapan Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Baru 34,1 Persen

Berbeda dengan data dari Satgas PEN yang sudah 39 persen

Jakarta, IDN Times - Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan penyerapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kini baru sebesar Rp237 triliun atau 34,1 persem dari total pagu anggaran PEN yakni Rp695,2 triliun. 

"Dan ini secara month to month, bulan ke bulan, ada kenaikan sebesar 30,9 persen," kata Airlangga setelah Rapat Terbatas “Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional“ melalui video conference di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/9/2020).

Namun, angka ini berbeda dengan  yang disampaikan Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin.

1. Rincian penyerapan dana PEN

Serapan Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Baru 34,1 PersenIlustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Realisasi penyerapan anggaran PEN tersebut dibagi untuk sektor kesehatan yang naik 31,6 persen dari pagu anggaran Rp87,55 triliun. Lalu untuk perlindungan sosial baru terserap 62,81 persen dari pagu anggaran Rp203,9 triliun.

Sektor pemerintah menjadi yang terkecil serapannya sebesar 27,68 persen dari pagu anggaran Rp106,11 triliun.

"Untuk UMKM (penyerapannya) 91,43 persen, dan sektor-sektor lainnya," kata Airlangga.

Baca Juga: PEN Sudah Terserap 39 Persen, Pemerintah Pede Akhir Tahun Full

2. Beda data dengan Satgas PEN?

Serapan Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Baru 34,1 PersenBudi Gunadi Sadikin (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Namun, pernyataan Airlangga ini berbeda dengan Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin. Pada Jumat, 4 September 2020 lalu, Budi mengatakan penyerapan PEN sudah mencapai Rp190,5 triliun atau 39,1 persen dari total anggaran.

"Kita akan keluarkan uang cukup banyak untuk mengganjal (perekonomian) selama pandemik masih terjadi," kata Wakil Menteri BUMN itu.

Secara rinci, dari dana PEN tersebut penyaluran anggaran perlindungan sosial sudah mencapai 55,68 persen atau sekitar Rp114,11 triliun, lalu bantuan UMKM mencapai 47,41 persen atau Rp58,53 triliun, anggaran sektoral sebesar 16,84 persen atau Rp17,86 triliun dan pembiayaan korporasi masih nol.

3. Penyerapan dana PEN sempat lambat

Serapan Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Baru 34,1 PersenIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Budi mengaku bahwa dulu penyaluran dana PEN lambat. Namun, dia menilai perkembangannya sangat pesat belakangan. Dalam seminggu terakhir, periode 27 Agustus-2 September, penyerapan anggaran PEN sudah mencapai sudah Rp22,5 triliun.

"Dari Rp480-an (triliun) itu sekitar hampir Rp200 triliun sudah disalurkan. Progress-nya makin bagus," ucapnya.

Budi optimistis bahwa panyaluran PEN seluruhnya dapat terserap seluruhnya di akhir tahun 2020. "Jadi kalau ada (sisa) empat bulan lagi, harusnya kita bisa kejar. Sisanya sehingga total pencapaiannya bisa ke angka Rp400-an (triliun)," ujarnya.

Baca Juga: Dana PEN dari Satgas Ekonomi Cair Rp156,9 Triliun 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya