Shinta Kamdani: Tak Ada Transaksi Uang Vaksin Masuk ke KADIN

KADIN hanya menerima pendaftaran vaksin gotong royong

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Shinta Widjaja Kamdani memastikan tidak ada uang yang mengalir ke Kadin terkait vaksinasi gotong royong. Shinta mengatakan Kadin hanya membuka pendaftaran perusahaan yang mau ikut dan menentukan alokasi sesuai suplai yang diberikan Bio Farma kepada Kadin.

"Tidak ada transaksi uang (vaksin) melalui Kadin," kata Shinta kepada IDN Times, Selasa (13/7/2021).

Baca Juga: Faisal Basri: Vaksin Gotong Royong Jadi Bisnis Itu Biadab!

1. Transaksi vaksin dan verifikasi fasyankes hanya ke Bio Farma

Shinta Kamdani: Tak Ada Transaksi Uang Vaksin Masuk ke KADINMobile lab Bio Farma (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Shinta menjelaskan transaksi jual-beli dan verifikasi data fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dilakukan oleh Bio Farma. Nantinya, masing-masing perusahaan menentukan fasyankes berdasarkan menu sesuai dengan fasyankes yang sudah memiliki P-Care Gotong Royong.

"Bio Farma bisa saja mengalihkan ke fasyankes lain kalau tidak memiliki fasilitas yang memadai. Biaya pelayanan fasyankes dibayar bersama biaya vaksinnya ke Bio Farma. Jadi fasyankes memiliki kerjasama dengan Bio Farma untuk dibayarkan nantinya," papar Shinta.

Baca Juga: Kimia Farma Jual Vaksin COVID-19, Pandu: Vaksin Bukan Produk Komersial

2. Sudah 28 ribu perusahaan dan 10,5 juta peserta yang mendaftar

Shinta Kamdani: Tak Ada Transaksi Uang Vaksin Masuk ke KADINPresiden Jokowi tinjau proses penyuntikan Vaksin Gotong Royong (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Kadin mencatat, sampai saat ini sudah lebih dari 28 ribu perusahaan yang mendaftar dengan 10,5 juta peserta, mencakup karyawan dan keluarga karyawan.

Namun, alokasi yang diberikan kepada Kadin untuk tahap satu baru 330 ribu dosis untuk 165 ribu peserta dan di tahap dua mencapai 600 ribu dosis untuk 300 ribu peserta. Ini semua telah dialokasikan oleh Kadin ke perusahaan yang mendaftar.

"Selanjutnya, untuk tahap tiga di bulan Juli, Kadin diminta untuk dapat mengalokasikan 1 juta dosis untuk 500 ribu orang peserta," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, dalam keterangan tertulis.

3. Komitmen kadin dukung program pemerintah biar masyarakat segera dapat vaksin

Shinta Kamdani: Tak Ada Transaksi Uang Vaksin Masuk ke KADINJenis vaksin yang digunakan untuk Vaksin Gotong Royong dan Pemerintah (IDN Times/Sukma Shakti)

Arsjad berharap agar vaksin untuk program Gotong Royong bisa kian bertambah jumlahnya dan cepat pelaksanaannya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan alokasi vaksin bagi perusahaan-perusahaan yang sudah mendaftar.

Ia juga mengatakan Kadin mendukung semua jenis program vaksinasi pemerintah, yang terpenting masyarakat bisa cepat dapat vaksin.

"Saat ini kami lebih intens berkoordinasi dengan semua pihak agar vaksinasi untuk dunia usaha ini bisa cepat pelaksanaannya sesuai dengan yang kita harapkan,” ujar Arsjad.

Baca Juga: Vaksin Gotong Royong Berbayar Disorot, Menkes: Ini Opsional

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya