Sindir LKPP Masih Impor Cangkul, Jokowi: Kebangetan Banget!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo mengatakan belanja pengadaan barang dan jasa harus berkontribusi signifikan terhadap industri dalam negeri. Ia meminta Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Roni Dwi Susanto untuk betul-betul memperhatikan produk dalam negeri.
"Tolong betul-betul disadari, pengembangan industri dalam negeri itu bisa didesain dari proses pengadaan barang dan jasa. Ini Pak Roni dan Bappenas tolong didesain strategi berkembangnya UKM di negara kita," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2019 di JCC, Jakarta, Rabu (6/11).
1. Jokowi sindir cangkul masih impor
Eks Wali Kota Solo ini menyindir pengadaan barang dan jasa seperti cangkul dan pacul yang masih impor.
"Masak masih impor? Apakah tidak bisa didesain industri UKM kita kamu buat pacul. Tahun depan saya beli. Ini puluhan ribu, ratusan ribu cangkul yang dibutuhkan masih impor," kata Jokowi.
Bukan hanya cangkul dan pacul, menurut Jokowi ada ribuan barang lain yang diimpor. "Enak banget itu negara yang di mana barang itu kita impor," ucapnya.
Baca Juga: Mendag Enggar: Produk Impor di E-Commerce Perlu Lebih Diatur
2. Impor enak karena murah tapi Indonesia kehilangan lapangan kerja
Editor’s picks
Jokowi membenarkan dengan impor memang pengadaan barang dan jasa menjadi lebih murah. "Tapi di sini ruang untuk menciptakan lapangan pekerjaan menjadi hilang. Larinya ke situ," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga kecewa dengan banyaknya impor di tengah defisit neraca perdagangan. "Current account deficit (CAD) kita masih defisit. Kok kita masih hobi impor ya kebangetan banget. Uangnya pemerintah lagi. Kebangetan banget," imbuhnya.
3. Harusnya sih pengadaan barang dan jasa bisa meningkatkan industri dalam negeri
Jokowi mengatakan harusnya pengadaan barang dan jasa itu bisa kita pakai membangun industri-industri kecil yang berkaitan dengan barang. Ia meminta LKPP dapat memetakan mana produk yang dapat diproduksi sendiri, disusun di dalam negeri dan mana yang harus impor.
"Kalau yang impor langsung stabilo merah saja enggak usah," kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Ia juga meminta Roni memprioritaskan produk dengan komponen lokal yang sangat tinggi agar didahulukan dan mempersulit impor.
"Impar-impor senangnya kita. Stoplah! Ini duit APBN, APBD. Prioritaskan benar bahwa harga murah bukan patokan utama. Murah kalau diperoleh dengan cara impor saya lebih senang kalau kita beli barang lokal meski harganya sedikit lebih mahal," ujar Jokowi.
Baca Juga: Lebih Senang Barang Impor, Jokowi Sentil Ibu-Ibu