Sri Mulyani Targetkan Tingkat Kemiskinan 9,2-9,7 Persen di 2021 

Pemerintah optimistis ekonomi membaik tahun depan

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan, tingkat kemiskinan dan pengangguran tahun depan bertahan di satu digit. Untuk tingkat kemiskinan, Sri Mulyani menargetkan sebesar 9,2 hingga 9,7 persen. Sementara untuk tingkat pengangguran sebesar 7,7 sampai 9,1 persen.

"Sementara untuk tingkat rasio gini menurun menjadi 0,377–0,379 pada tahun 2021. Lalu untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diharapkan meningkat menjadi 72,78–72,95 yang mengindikasikan perbaikan kesejahteraan masyarakat," kata Sri Mulyani dalam rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat mengenai tanggapan Pemerintah atas Pandangan Umum Fraksi-Fraksi atas RUU tentang APBN 2021 beserta Nota Keuangannya, Selasa (1/9/2020).

Baca Juga: Bappenas Fokus Turunkan Kemiskinan dan Pengangguran di 2021

1. Optimistis perekonomian membaik di 2021

Sri Mulyani Targetkan Tingkat Kemiskinan 9,2-9,7 Persen di 2021 Ilustrasi Keuangan (IDN Times/Mardya Shakti)

Target tersebut dilandasi keyakinan membaiknya pertumbuhan ekonomi, yang diiringi kondisi makro-ekonomi yang stabil di tahun 2021.

Sri Mulyani menilai, membaiknya perekonomian akan menjadi momentum positif bagi pemerintah dalam upaya menurunkan indikator kemiskinan dan ketimpangan.

"Setelah terjadi peningkatan di tahun 2020 sebagai dampak dari pandemi COVID-19," ujarnya.

2. Berbagai usaha yang dilakukan untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran

Sri Mulyani Targetkan Tingkat Kemiskinan 9,2-9,7 Persen di 2021 Mendikbud Nadiem Makarim, Menkeu Sri Mulyani, dan Mendagri Tito Karnavian dalam acara Sinergi Pengelolaan Dana BOS dan Dana Desa Berbasis Kinerja (Dok.IDN Times/Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud)

Eks direktur pelaksana Bank Dunia ini memastikan, pemerintah akan terus mendorong pemerataan akses kebutuhan dasar bagi penduduk seperti ketersediaan pangan dan papan, fasilitas kesehatan, dan fasilitas pendidikan.

Termasuk berbagai program pemerintah, khususnya perlindungan sosial dan insentif dunia usaha.

Perbaikan kondisi makro juga memberikan dampak yang luas, sehingga lapangan kerja bagi masyarakat miskin dan rentan dapat kembali tercipta, iklim investasi terjaga, dan infrastruktur terutama di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan dapat dikembangkan," kata Sri Mulyani.

3. Fakta angka kemiskinan di Indonesia

Sri Mulyani Targetkan Tingkat Kemiskinan 9,2-9,7 Persen di 2021 Seorang tunawisma tertidur di depan Taman Lapangan Banteng pada Sabtu, 8 Agustus 2020 (IDN Times/Besse Fadhilah)

Diberitakan sebelumnya, dari data terakhir pada September 2019, angka kemiskinan di Indonesia mencapai 9,22 persen atau sebanyak 24,79 juta orang. Sementara, pemerintah punya target kemiskinan yang tergolong ekstrem bisa hilang sama sekali pada 2024.

Bank Dunia memprediksi akan terjadi penambahan 71 juta -100 juta orang miskin pada 2020, angka kemiskinan ekstrem (extreme poverty rate) naik dari 8,23 persen pada 2019, menjadi 8,82 persen pada 2020. Ini peningkatan kemiskinan global terburuk, setelah krisi keuangan global pada 1998.

Baca Juga: Jokowi Targetkan Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan 7 Sampai 9 Persen

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya