Sri Mulyani Ungkap Risiko yang Menghantui RI dalam 1 Dekade

Risiko juga mengancam seluruh dunia

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ada bahaya atau resiko yang mengancam negara-negara dunia termasuk Indonesia dalam rentang waktu 3 sampai 10 tahun mendatang. Pernyataan Sri Mulyani itu berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF) dalam buku berjudul The Global Risk Report 2021.

"Kita baca resiko yang dihadapi dunia dalam jangka pendek, menegah dan panjang, 3-5 tahun depan berbagai resiko dengan adanya kebijakan countercyclical oleh seluruh negara di dunia," kata Sri Mulyani dalam acara pelantikan Kementerian Keuangan melalui kanal Youtube Kemenkeu, Jumat (12/3/2021).

Baca Juga: Usai Pelantikan, Sri Mulyani Ingatkan Tugas Berat Menanti Jajarannya

1. Krisis yang mungkin terjadi dua sampai lima tahun lagi

Sri Mulyani Ungkap Risiko yang Menghantui RI dalam 1 DekadeIlustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

WEF melaporkan, dalam dua tahun mendatang, krisis atau bahaya yang mungkin terjadi adalah krisis pekerjaan atau mata pencaharian. Selain itu ada juga krisis kekecewaan pemuda yang meluas, ketidaksetaraan digital, stagnasi ekonomi, kerusakan lingkungan akibat ulah manusia, erosi kohesi masyarakat, dan serangan teroris.

Sementara untuk risiko ekonomi yang paling terlihat dalam jangka waktu 3-5 tahun yakni: penggelembungan aset, ketidakstabilan harga, guncangan komoditas, dan krisis utang.

"Serta risiko geopolitik. Ini sebagian merupakan konsekuensi dari kebijakan yang diambil untuk menghadapi pandemik," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Dampak Virus Corona Lebih Parah dari Krisis 2008

2. Krisis yang bisa terjadi 5-10 tahun lagi

Sri Mulyani Ungkap Risiko yang Menghantui RI dalam 1 DekadeIlustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara untuk rentang waktu 5-10 tahun, WEF melaporkan risiko lingkungan seperti hilangnya keanekaragaman hayati, krisis sumber daya alam, dan kegagalan penindakan iklim akan mendominasi. Termasuk masalah senjata pemusnah massal, efek merugikan dari teknologi, dan runtuhnya negara atau lembaga multilateral.

"Juga munculnya digital power concentration, digital inequality dan cybersecurity failure. Dinamika ini tantangan yang harus dilihat dan diwaspadai dan direspon oleh jajaran Kemenkeu," ucap mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

3. Bahaya-bahaya yang paling mengancam

Sri Mulyani Ungkap Risiko yang Menghantui RI dalam 1 DekadeIlustrasi Utang (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam laporan tersebut WEF menuliskan di antara risiko dan dampak tertinggi dalam dekade berikutnya, penyakit menular berada di posisi teratas diikuti oleh kegagalan tindakan iklim dan risiko lingkungan lainnya.

Masalah senjata pemusnah massal, krisis mata pencaharian, krisis utang, dan kerusakan infrastruktur IT juga patut diwaspadai.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Utang Semua Negara Naik gegara COVID-19

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya