Terbit Terburu-Buru, Aturan Tiket Pesawat Murah Dinilai Kebijakan Aneh

Isu reshuffle buat banyakmenteri yang ingin disebut pahlawan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah akan memberlakukan harga tiket pesawat murah dengan penurunan sebesar 50 persen dari tarif batas atas (TBA) untuk penerbangan Low Cost Carier (LCC) domestik pada 11 Juli mendatang untuk Citilink dan Lion Air Group.

Meski begitu, kebijakan ini masih terus akan dibahas hingga beberapa hari ke depan, seperti rute mana saja yang akan mendapat diskon hingga pengaturan subsidi bagi pihak terkait seperti bandara, airnav, Kementerian BUMN dan lainnya.

“Terburu-buru ya, karena tekanan publik yang besar, akhirnya muncul kebijakan yang aneh-aneh,” kata Pengamat Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira saat dihubungi IDN Times.

Baca Juga: Tiket Pesawat Murah, Menhub: Agar Terjangkau Bagi Masyarakat

1. Padahal Selasa dan Kamis bukan jadwal yang padat

Terbit Terburu-Buru, Aturan Tiket Pesawat Murah Dinilai Kebijakan AnehIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Pemerintah akan memberlakukan 11.626 kursi pesawat murah yang disediakan oleh Citilink dan Lion Air Group untuk penerbangan domestik pada hari Selasa, Kamis, Sabtu di jam 10.00 hingga 14.00. Ketentuan ini mendapat sorotan dari Bhima.

“Selasa, Kamis merupakan jadwal yang tidak padat. Jadi jumlah penumpang yang terdampak aturan tarif batas atas (TBA) juga minim, kecuali Sabtu di mana weekend,” ujarnya.

2. Karena isu reshuffle akhirnya banyak menteri yang ingin tampil sebagai pahlawan

Terbit Terburu-Buru, Aturan Tiket Pesawat Murah Dinilai Kebijakan AnehIDN Times/ Helmi Shemi

Bhima menyebut kebijakan ini datang karena mendekati jadwal dan munculnya isu reshuffle di kabinet pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

“Karena isu reshuffle kemungkinan sebelum Oktober, banyak menteri yang ingin tampil sebagai pahlawan,” ucapnya.

3. Menhub jadi orang yang paling bertanggung jawab

Terbit Terburu-Buru, Aturan Tiket Pesawat Murah Dinilai Kebijakan AnehIDN Times/Debbie Sutrisno

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dinilai Bhima sebagai sosok yang paling bertanggung jawab atas masalah ini.

 “Yang jelas Menhub paling bertanggung jawab, kemenko perekonomian juga merasa bahwa tiket mahal memukul ekonomi masyarakat. Ini terbukti dengan penurunan indeks kepercayaan konsumen bulan Juni. Sebenarnya (Menhub) lebih ke frustasi dengan TBA yang sebelumnya gak efektif. Kemudian menyerahkan ke Kemenko,” papar Bhima.

Baca Juga: Pengamat: Kebijakan Diskon Tiket Pesawat 50 Persen Setengah Hati

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya