Terdorong Sentimen Stimulus Amerika Serikat, Rupiah Menguat

Diprediksi akan semakin kuat hingga sore

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (21/10/2020). Rupiah hingga pukul 10.30 WIB menguat 13 poin menjadi Rp14.643 per dolar AS. Rupiah diprediksi menguat seiring ekspektasi disepakati stimulus lanjutan di Amerika Serikat.

"Rupiah berpotensi menguat hari ini setelah semalam ada indikasi stimulus AS mungkin bisa dirilis sebelum pemilu," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, Rabu (21/10/2020) dilansir ANTARA.

1. Proposal stimulus Trump yang lebih besar

Terdorong Sentimen Stimulus Amerika Serikat, Rupiah MenguatPresiden Donald Trump bertemu Jokowi di KTT G20 (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Presiden AS Donald Trump dikabarkan menawarkan nilai proposal stimulus yang lebih besar dibandingkan Partai Demokrat, yang mengindikasikan keinginan Trump untuk segera mendapatkan kesepakatan dan meluncurkan stimulus sebelum pemilu AS tanggal 3 November 2020 mendatang.

Menurut Ariston, kabar baik tersebut direspons positif oleh pasar dan harga aset berisiko menguat. "Pagi ini juga masih terlihat penguatan harga aset berisiko dan rupiah mungkin bisa ikut menguat hari ini," ujar Ariston.

Baca Juga: Sempat Tertekan, Rupiah Comeback pada Petang hingga Penutupan

2. Prediksi pergerakan rupiah hari ini

Terdorong Sentimen Stimulus Amerika Serikat, Rupiah Menguatilustrasi. IDN Times/Ita Malau

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.550 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup menguat 55 poin atau 0,37 persen menjadi Rp14.656 per dolar AS.

Rupiah berhasil 'comeback' meski sempat tertekan minus 25 poin menjadi Rp14.735 per dolar AS hingga siang hari. Padahal pagi hari, rupiah sempat dibuka menguat 23 poin menjadi Rp14.685 per dolar AS.

3. Faktor yang membuat rupiah bergairah

Terdorong Sentimen Stimulus Amerika Serikat, Rupiah MenguatIlustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah kemarin disebabkan kondisi perekonomian dalam negeri yang kuat.

"Pada dasarnya fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih cukup bagus dan masih diidolakan oleh investor asing terutama surat utang negara (SUN) dan obligasi dengan bunga yang masih kompetitif," katanya dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Asyik, Awal Pekan Rupiah Menguat Rp14.675 per Dolar AS 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya