Terima Usulan Jokowi, Ini Cara Kementerian ESDM Turunkan Harga Gas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjawab usulan Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo untuk menurunkan harga gas yang terus meningkat. Dari tiga usulan cara menurunkan harga gas yang disampaikan Jokowi, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan akan menerima dua cara.
“Kemarin disampaikan mengenai goverment take, Domestic Market Obligation (DMO) dan opsi impor. Dari 3 alternatif tersebut kita ambil poin satu dan dua untuk kita evaluasi bagaimana pelaksanaannya bisa gabungan,” kata Arifin di Gedung ESDM, Jakarta, Kamis (9/1).
1. Arifin menolak usulan impor
Arifin menolak opsi menurunkan harga gas dengan cara impor. Ia menilai impor hanya akan menimbulkan masalah baru yakni defisit neraca keuangan.
“Kalau impor kita akan menghadapi problem lain yaitu current account deficit, kalau current account deficit-nya meningkat terus maka akan sebabkan tekanan ke nilai tukar rupiah,” ujarnya.
2. Pemetaan masalah harga gas
Editor’s picks
Sebelum mengambil langkah-langkah tersebut, Arifin mengatakan Kementerian ESDM perlu memetakan masalah harga gas terlebih dulu. Seperti sumber gas, biaya, serta tata kelola dan niaga.
“Kemudian kita lihat unsur-unsur cost bisa disesuaikan. Intinya adalah keuntungan yang wajar untuk pengusaha dan pemerintah bisa dapat gas yang kompetitif. Sehingga bisa mendorong produksi industri nasional,” kata Arifin memaparkan.
3. Jokowi nyaris berkata kasar karena masalah gas
Diberitakan sebelumnya, Jokowi geram lantaran harga gas yang terus meningkat. Ia meminta harga gas dihitung dengan benar agar lebih kompetitif.
"Saya tadi mau ngomong yang kasar, tapi gak jadi. Coba dilihat betul penyebab tingginya harga gas mulai dari harga di hulu, di tingkat lapangan gas, di tengah terkait dengan biaya penyaluran gas, biaya transmisi gas, di tengah infrastruktur yang belum terintegrasi dan sampai di hilir di tingkat distributor," ujar Jokowi saat rapat terbatas mengenai Ketersediaan Gas untuk Industri bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca Juga: Geram Harga Gas Mahal Terus, Jokowi Hampir Bicara Kasar ke Menterinya