Terminal 1 dan 2F Bandara Soekarno Hatta Disetop Sementara

Demi efisiensi anggaran di tengah pandemik

Jakarta, IDN Times - PT Angkasa Pura II (Persero) memberhentikan sementara pengoperasian terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta dengan alasan efisiensi anggaran. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan anggaran tahun ini bisa dihemat dari efisiensi operasional untuk fasilitas non-prioritas. Di sisi lain, fasilitas prioritas untuk kepatuhan 3S+1C tetap dioperasikan secara penuh."

Efisiensi dilakukan dengan penyesuaian pola operasional. Saat ini Bandara Soekarno-Hatta beroperasi melayani traveler di Terminal 2D, 2E dan Terminal 3. Sementara itu melihat tren penerbangan yang ada, Terminal 1 dan Terminal 2F tidak melayani penerbangan untuk sementara waktu," kata Awaluddin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/10/2020).

"Penyesuaian pola operasional dilakukan di bandara-bandara PT Angkasa Pura II dengan tetap memperhatikan aspek pelayanan, keamanan dan keselamatan penerbangan,” kata Awaluddin menambahkan. 

1. Program efisiensi Angkasa Pura II

Terminal 1 dan 2F Bandara Soekarno Hatta Disetop SementaraIDN Times/ Helmi Shemi

Ada tiga strategi efisiensi di tengah pandemik COVID-19 yang dilakukan Angkasa Pura II. Strategi yang berlaku sejak April 2020 yakni penghematan (cost leadership), penyesuaian terhadap belanja modal (capex disbursement), dan memperketat manajemen arus kas (cash flow management).

“Dari anggaran biaya operasional yang sudah disiapkan pada awal tahun ini, kami dapat melakukan penghematan sekitar Rp1,8 triliun. Penghematan merupakan salah satu kunci dalam menghadapi tantangan pandemi COVID-19,” kata Awaluddin. 

2. Berdampak positif pada arus keuangan

Terminal 1 dan 2F Bandara Soekarno Hatta Disetop SementaraIlustrasi Keuangan (IDN Times/Mardya Shakti)

Ketiga program tersebut memberikan dampak terhadap pencapaian kinerja EBITDA perseroan yang masih positif. Melalui program cost leadership, penghematan yang dilakukan PT Angkasa Pura II sepanjang Januari-September 2020 bisa mencapai sekitar Rp1,8 triliun dari alokasi biaya usaha perseroan pada RKAP 2020.

Untuk pengeluaran modal atau capex tahun ini Angkasa Pura II hanya memfokuskan untuk proyek yang bersifat multiyears, pemeliharaan fasilitas guna menjamin keamanan, keselamatan, pelayanan, serta perencanaan desain Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami fokus pada manajemen arus kas dengan memperhatikan serta menyeimbangkan aliran cash in dan cash out," ujar Awaluddin. 

3. Diganjar rating terbaik oleh Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)

Terminal 1 dan 2F Bandara Soekarno Hatta Disetop SementaraDok. Angkasa Pura II

Strategi Business Survival melalui cost leadership, capex disbursement dan cash flow yang dijalankan PT Angkasa Pura II dalam menghadapi tantangan COVID-19 ini mendapat respons positif dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Pefindo memberikan rating idAAA dengan outlook negatif untuk periode 10 September 2020 sampai dengan 1 September 2021 terhadap PT Angkasa Pura II, berdasarkan laporan keuangan tidak diaudit per 30 Juni 2020 dan laporan keuangan audit per 31 Desember 2019.

Pefindo menyatakan, Obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan Pefindo. Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relatif terhadap obligor Indonesia lainnya, adalah superior.

Baca Juga: Traffic Pesawat di Bandara Angkasa Pura I Tumbuh Tipis

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya