Teten Masduki Janji Perkuat Modal Koperasi Agar Petani Cepat Dibayar

Koperasi yang akan membeli hasil petani dengan harga pasti

Jakarta, IDN Times - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa kementeriannya akan berkomitmen terus membangun dan memperkuat bisnis model di sektor pertanian (pangan) agar bisa masuk skala ekonomi. Khususnya bagi para petani berlahan sempit harus bergabung atau mendirikan koperasi agar masuk skala ekonomi.

Menurut Teten, dengan berkoperasi, para petani tidak lagi memikirkan produknya mau dijual ke mana.

"Koperasi yang akan berhadapan dengan pasar agar ada kepastian harga dan pasar bagi produknya," kata Teten dalam keterangan tertulis, Minggu (22/8/2021).

1. Koperasi jadi solusi agar petani cepat dibayar

Teten Masduki Janji Perkuat Modal Koperasi Agar Petani Cepat DibayarMenteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berbicara konsep offtaker sektor pertanian dalam kunjungannya Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah (Dok. Kementerian Koperasi dan UKM)

Teten mengatakan pihaknya telah menugaskan LPDB-KUMKM untuk memperkuat kelembagaan dan permodalan koperasi di Indonesia. Menurutnya, kalau petani langsung jual ke supermarket atau pasar modern, pembayarannya mundur tiga bulan dan petani yang susah.

"Dengan berkoperasi, maka koperasi yang akan membeli hasil petani. Permodalan koperasinya akan di-back-up LPDB-KUMKM," ujar Teten.

Baca Juga: Harga Anjlok dan Permintaan Pasar Kurang, Petani di Aceh Buang Tomat

2. Koperasi harus punya kemampuan finansial

Teten Masduki Janji Perkuat Modal Koperasi Agar Petani Cepat DibayarIlustrasi Finansial Syariah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam kunjungan kerja di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu kemarin, Teten mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Ketua Koperasi Petani Max Yasa Ngahadi dalam membangun bisnis model di sektor pertanian dengan menempatkan koperasi sebagai offtaker.

Bagi Teten, koperasi harus memiliki kemampuan finansial untuk membeli seluruh hasil pertanian dari petani.

"Untuk membangun bisnis model seperti itu, kita harus bekerja sama antara pemerintah pusat dengan para kepala daerah dan para local heroes seperti Mas Ngahadi ini. Kelembagaan koperasi harus terus diperkuat agar mampu menjadi offtaker bagi produk pertanian para petani," papar Teten.

3. Konsep offtaker koperasi bagi petani

Teten Masduki Janji Perkuat Modal Koperasi Agar Petani Cepat DibayarMenteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berbicara konsep offtaker sektor pertanian dalam kunjungannya Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah (Dok. Kementerian Koperasi dan UKM)

Ketua Koperasi Petani Max Yasa Ngahadi Hadi Prawoto juga menjelaskan Tani Bangga Store (minimarket/pasar modern) didirikan bertujuan untuk mencetak petani-petani lebih modern dalam pola pikir dan proses produksi, serta berorientasi ekspor.

Sebagai offtaker, Ngahadi juga melakukan aneka pendampingan dan pembinaan para petani. Dari mulai menyediakan bibit yang unggul, pupuk, cara menanam dan memetik yang baik, hingga pemasaran.

"Sejak awal tanam hingga proses petik hasil, kami mendampingi para petani agar mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan kemasan produk yang baik. Sebelum mendapat pembinaan dan pendampingan, mereka hanya mampu melakukan enam kali petik. Sekarang, mereka sudah mampu 24 kali petik dengan hitungan sehari petik sehari tidak dalam kurun waktu dua bulan," kata Ngahadi.

Baca Juga: Jokowi Mau Profesi Petani Menjanjikan, Pengamat: Jangan Hanya Jargon!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya