Kekayaan Gubernur Bank Sentral Lebanon Ditelusuri usai Tuduhan Korupsi

Dituduh berperan atas krisis ekonomi Lebanon

Jakarta, IDN Times - Kekayaan Gubernur Bank Sentral Lebanon Riad Salameh dipertanyakan, menyusul tuduhan korupsi yang didakwakan kepada dirinya pada Kamis (23/2/2023). Salameh didakwa telah menggelapkan 300 juta dolar AS (Rp4,5 triliun) milik bank sentral dari 2002-2015.

Salameh menyampaikan bahwa sumber kekayaannya berasal dari 23 juta dolar AS (Rp349,8 miliar) yang dia peroleh sebagai bankir investasi sebelum menjadi gubernur bank sentral. Dia mengatakan telah dengan bijak menginvestasikan uang itu dan kekayaannya telah tumbuh seiring waktu.

Baca Juga: Presiden Lebanon Lepas Jabatannya di Tengah Krisis Ekonomi

1. Didakwa bersama saudaranya

Kekayaan Gubernur Bank Sentral Lebanon Ditelusuri usai Tuduhan KorupsiIlustrasi palu pengadilan. (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Hakim di Lebanon mengikuti penyelidikan selama 18 bulan. Salameh telah menjadi subyek serangkaian penyelidikan yudisial, baik di dalam maupun luar negeri, terkait dugaan pencucian uang dan pengayaan gelap. Beberapa negara Eropa telah membuka kasus terhadapnya terkait pelanggaran keuangan.

Melansir BBC, hakim jaksa penuntut umum Raja Hamoush mendakwa pemimpin bank sentral itu bersama saudara laki-lakinnya, Raja Salameh dan asistennya Marianne Howayek. Mereka dituduh melakukan penggelapan dana publik, pemalsuan, pengayaan secara tidak sah, pencucian uang, dan pelanggaran undang-undang perpajakan.

Hakim dilaporkan telah menyerahkan berkas kasus tersebut kepada Hakim Investigasi Pertama Beirut Charbel Bou Samra, yang menunutut agar mereka diinterogasi dan surat perintah pengadilan dikeluarkan.

Salameh telah memberikan tanggapan atas kasusnya, mengatakan bahwa tuduhan itu "bukan dakwaan" dan berjanji akan bekerja sama dalam proses peradilan.

"Saya menghormati hukum dan sistem peradilan dan akan mematuhi prosedur, dan seperti yang Anda tahu seseorang tidak bersalah sampai terbukti bersalah oleh pengadilan," katanya.

Baca Juga: Lebanon Menggelar Pemilu Pertama sejak Krisis Ekonomi

2. Penyelidikan Eropa

Kekayaan Gubernur Bank Sentral Lebanon Ditelusuri usai Tuduhan KorupsiBendera kebangsaan Lebanon. unsplash.com/@christelle_silentwarrior

Melansir France 24, pihak berwenang Eropa juga sedang menyelidiki Salameh atas kejahatan keuangan. Pada bulan Januari, penyelidik dari Prancis, Jerman, dan Luksemburg mewawancarai pejabat perbankan di Beirut tentang perpindahan dana ke negara-negara di mana Salameh memiliki aset yang signifikan.

Pada Maret tahun lalu, Prancis, Jerman, dan Luksemburg menyita aset, yang bernilai 120 juta euro (Rp1,9 triliun) setelah penyelidikan yang menargetkan lima orang, termasuk Salameh.

Penyelidik Eropa telah menyelidiki rekening yang ada di bank swasta atas nama Raja Salameh, dan pergerakan dana ke rekening dua bersaudara itu di luar negeri. Raja Salameh ditangkap pada tahun lalu atas tuduhan pencucian uang dan pengayaan ilegal, tapi dia dibebaskan dua bulan kemudian setelah pembayaran jaminan sekitar 3,5 juta euro (Rp56,4 miliar).

Lebanon membuka penyelidikan atas aset Salameh pada 2021, setelah permintaan bantuan dari jaksa penuntut umum Swiss yang menyelidiki lebih dari 300 juta dolar AS (Rp4,5 triliun) pergerakan dana oleh gubernur dan saudara laki-lakinya.

Baca Juga: Lebanon Krisis Energi, Pembangkit Listrik Utama Ditutup!

3. Salameh dituduh berperan atas keruntuhan ekonomi Lebanon

Salameh, yang memimpin bank sentral sejak 1993 dituduh berperan atas keruntuhan ekonomi Lebanon sejak 2019. Lebanon saat ini mengalami krisis keuangan paling parah di dunia, dengan mata uangnya kehilangan lebih dari 90 persen nilainya terhadap dolar AS dan tingkat inflasi tahunan melonjak hingga 170 persen pada tahun lalu.

Krisis telah menyebabkan lebih dari 80 persen populasi hidup dalam kemiskinan dan berjuang untuk membeli makanan dan obat-obatan.

Sebelum krisis, Salameh dipuji secara luas karena menjaga mata uang Lebanon tetap stabil dan sistem perbankan tetap bertahan meskipun terjadi kekacauan politik selama bertahun-tahun. Namun, kini timbul pertanyaaan bagaimana dia mengumpulkan kekayaan pribadinya.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya