Jack Ma dan Alibaba, Akses Indonesia Pasarkan Produk di Pasar China

Pemerintah akan menggandeng Jack Ma

Nusa Dua, IDN Times - Pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali dihadiri tokoh-tokoh dunia, mulai dari para menteri keuangan dari 189 negara dan gubernur bank sentral. Selain itu,  pertemuan ini juga bakal dihadiri orang-orang yang berpengaruh di bidang ekonomi digital. 

Satu orang berpengaruh itu adalah Jack Ma. Dia adalah pendiri Alibaba, raksasa teknologi asal China. "Kami akan bertemu pada 13 Oktober mendatang," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara  pada Senin (8/10) di BICC, Kawasan ITDC, Nusa Dua, Bali.

1. Ada dua hal utama yang akan dibahas. Apa saja ya?

Jack Ma dan Alibaba, Akses Indonesia Pasarkan Produk di Pasar ChinaIDN Times/Indiana Malia

Dalam pertemuan dengan Jack Ma nanti, Rudiantara akan membahas dua hal utama. Pertama, adalah peningkatan ekspor Indonesia ke China dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia di bidang digital.

"Kami mau meningkatkan ekspor ke pasar Tiongkok. Kemudian Jack Ma kan memiliki platform, jadi kita manfaatkan. Bagaimana kita ekspor ke sana," jelasnya.

Sementara untuk peningkatan SDM, sesuai dengan misi Indonesia yang ingin menghasilkan 20 ribu digital talent pada 2019.

2. Di China, ada 700 juta orang terhubung ke jaringan digital

Jack Ma dan Alibaba, Akses Indonesia Pasarkan Produk di Pasar ChinaPixabay

Lebih lanjut, Rudiantara juga menyinggung soal pengenalan produk Indonesia yang akan diekspor ke China. Caranya, dengan memanfaatkan platform Alibaba, milik Jack Ma. 

Rudiantara juga mengatakan bahwa di China terdapat 700 juta orang yang terhubung di jaringan digital. "Jika Jack Ma bilang tentang produk Indonesia,  maka mereka akan sangat mempertimbangkan," katanya lagi.

Baca Juga: Dibuka Jokowi, Inilah Deretan Isu Utama yang Dibahas di IMF-WB Bali

3. Indonesia akan fokus pada dua hingga tiga produk lebih dulu

Jack Ma dan Alibaba, Akses Indonesia Pasarkan Produk di Pasar ChinaANTARA FOTO/R. Rekotomo

Namun, Rudiantara tidak menjelaskan lebih detail mengenai jenis produk yang akan dipasarkan ke Tiongkok. Hal itu, kata dia, merupakan kewenangan Kementerian Perdagangan dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). 

"Indonesia akan fokus pada dua hingga tiga produk terlebih dahulu. Hal tersebut agar lebih fokus dalam menjual produknya. Selain itu, produknya juga harus cepat dalam ketersediannya," katanya.

Selain itu, pengenalannya juga akan melalui single day yang mirip dengan Hari Belanja Online di Indonesia.

Jack Ma juga dijadwalkan berbicara dalam sesi diskusi bersama Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim pada Jumat (12/10) nanti. Pembahasannya bertema Disrupting Development: How digital platforms and innovation are changing the future of developing nations di BICC.

Baca Juga: Lapangan Kerja & Ekonomi Digital Jadi Bahasan IMF-WB di Bali

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya