5 Korban Penjarahan 22 Mei Terima Usaha Ekonomi Produktif

Kelima korban dapat bantuan UEP sebesar Rp5 juta

Jakarta, IDN Times - Lima korban penjarahan saat aksi kerusuhan 22 Mei mendapatkan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Tiga pemilik kios yang dagangannya ludes terbakar dan dijarah di Jalan Wahid Hasyim adalah Ismail, Usma, dan Rajab. Kemudian, pemilik warung kelontong dan warung nasi yang dagangannya ludes dijarah adalah Rini dan Abu Bakar.

"Kerusuhan itu menimbulkan korban meninggal dan kerugian material. Kami gerak di lapangan mencoba mengidentifikasi beberapa hal, khususnya korban bencana sosial yang mengalami kerugian material," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Senin (27/5).

1. Kelima korban dapat bantuan UEP sebesar Rp5 juta

5 Korban Penjarahan 22 Mei Terima Usaha Ekonomi ProduktifIDN Times/Indiana Malia

Agus menjelaskan, kelima korban tersebut diberikan modal usaha masing-masing sebesar Rp5 juta. Menurut Agus, biasanya bantuan UEP sebesar Rp2 juta. Namun, pemerintah memutuskan khusus untuk korban bencana sosial diberikan maksimum Rp5 juta per kepala.

Selain itu, Kemensos juga menyiapkan sembako. Selain kelima korban tersebut, ada satu korban terdampak kerusakan satu unit rumah. Namun, belum dapat diberikan bantuan karena masih dalam proses administrasi berkaitan status kerusakan rumah.

"Pemerintah prihatin. Kami bertanggung jawab memberikan bantuan. Semoga bisa digunakan untuk jadi modal memulai kembali usahanya agar bisa hidup normal," tuturnya.

Baca Juga: Abuba Steak Sarinah Rugi Rp120 Juta Akibat Demo Anarkis

2. Pendataan dilakukan oleh berbagai elemen

5 Korban Penjarahan 22 Mei Terima Usaha Ekonomi ProduktifIDN Times/Indiana Malia

Dalam melakukan asesmen, jelas Agus, pemerintah diwakili oleh PSKBS korban bencana sosial bersama Dinsos, pelopor perdamaian, Tagana, dan TKSK untuk melakukan pendataan di lokasi. "Kami dapat rekomendasi agar memberikan bantuan korban yang kiosnya dirusak," ujarnya.

3. Semua dagangan Rini ludes saat kerusuhan berlangsung

5 Korban Penjarahan 22 Mei Terima Usaha Ekonomi ProduktifIDN Times/Indiana Malia

Rini Yuniati, pemilik warung sembako menceritakan kejadian memilukan saat kerusuhan. Sekitar pukul 04.00 WIB, tiba-tiba gas air mata ditembakkan di depan warungnya yang buka 24 jam sehingga semua orang berlarian. Anaknya yang masih berumur 2 tahun sempat terjebak dan pingsan di dalam warung, namun berhasil diselamatkan.

"Pas balik setelah gas air matanya habis, eh semua sudah habis. Isi kulkas dan kulkasnya juga dilempar, semua rusak," kata dia.

Baca Juga: Sarinah Berpotensi Kehilangan Omzet Rp1 M karena Tutup Sejak 22 Mei

4. Rini bersyukur dapat bantuan dari pemerintah

5 Korban Penjarahan 22 Mei Terima Usaha Ekonomi ProduktifIDN Times/Indiana Malia

Rini yang mengaku masih terguncang dengan peristiwa tersebut belum memastikan berapa kerugian yang dideritanya. Ia tidak menyangka mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Tidak nyangka sih, terima kasih banyak. Kirain kita tidak ada modal lagi jadi bingung. Tapi tiba-tiba kemarin disurvei, kaget juga, terima kasih. Alhamdulillah," ujar Rini.

Baca Juga: Massa Aksi 22 Mei Bakar Toko di Jalan Sabang

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya