5 Strategi Bahlil Mengejar Realisasi Investasi, Cari yang Berkualitas!

BKPM tidak mau asal kejar investasi

Jakarta, IDN Times - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan mengejar realisasi investasi yang berkualitas ke depan. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, target investasi tak hanya masuk dalam jumlah yang besar melainkan harus berkualitas.

BKPM mencatatkan realisasi investasi langsung pada kuartal III 2019 mencapai Rp205,7 triliun, naik 18,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp173,8 triliun. Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) naik 18,9 persen menjadi Rp100,7 triliun, sedangkan penanaman modal asing (PMA) naik 17,8 persen menjadi Rp 105 triliun.

Bahlil menjelaskan, dengan capaian kuartal III 2019, total realisasi investasi dalam sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp601,3 triliun, naik 12,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Total investasi PMDN mencapai Rp283,5 triliun, sedangkan PMA mencapai Rp317,8 triliun.

Lantas, apa saja strategi BKPM dalam mengejar target tersebut?

1. Investasi harus menyerap lebih banyak tenaga kerja

5 Strategi Bahlil Mengejar Realisasi Investasi, Cari yang Berkualitas!IDN Times/Wayan Antara

Bahlil menjelaskan, investasi harus bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja. Berdasarkan data BKPM, capaian investasi periode ini telah menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 212.581 orang, terdiri dari 109.475 orang pada proyek PMDN dan 103.106 orang pada proyek PMA.

"Hal ini mengindikasikan kegiatan investasi kembali menggeliat, sehingga target realisasi investasi tahun 2019 besar kemungkinannya akan tercapai pada triwulan IV ini,” jelas Bahlil.

2. Bermitra dengan pengusaha lokal

5 Strategi Bahlil Mengejar Realisasi Investasi, Cari yang Berkualitas!IDN Times/Daruwaskita

Baca Juga: Gebrakan Perdana Bos BKPM, Percepat Penghentian Ekspor Bijih Nikel

Strategi selanjutnya adalah bermitra dengan pengusaha lokal. Berdasarkan sektor usaha, realisasi investasi (PMDN dan PMA) periode kuartal III tahun 2019 (lima besar) ditempati oleh Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp39,3 triliun, 19,1 persen); Listrik, Gas dan Air (Rp39,1 triliun, 19,0 persen); Konstruksi (Rp16,9 triliun, 8,2 persen); Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp16,4 triliun, 8,0 persen); serta Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan (Rp15,6 triliun, 7,6 persen).

“Selanjutnya BKPM akan bekerja secara lebih efisien, sebagaimana arahan Bapak Presiden Jokowi, melalui koordinasi dan kolaborasi yg lebih intens dengan Kementerian/Lembaga terkait, serta Pemerintah Daerah. Baik dalam pelayanan perizinan maupun untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi investor dalam merealisasikan investasinya," lanjutnya.

3. Memberikan nilai tambah

5 Strategi Bahlil Mengejar Realisasi Investasi, Cari yang Berkualitas!IDN Times/Arief Rahmat

Bahlil menjelaskan, BKPM akan mendorong penyebaran investasi lebih luas namun berkualitas. Pihaknya akan terus mendorong investasi ke luar Pulau Jawa. Data BKPM mencatat realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp93,6 trilliun atau meningkat 23,5 persen dari kuartal III 2018 sebesar Rp75,8 trilliun.

"Meski demikian, tidak sekadar meluas, tapi juga investasi harus berkualitas. Ada nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, dan kemitraan dengan pihak lokal," ungkapnya.

4. Siap menghadapi tantangan teknologi

5 Strategi Bahlil Mengejar Realisasi Investasi, Cari yang Berkualitas!ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Pada bagian lain, Bahlil mengatakan, kemajuan teknologi lambat laun mengganti tenaga kerja manusia. Oleh karena itu, tantangan investasi di era kemajuan teknologi saat ini adalah kian meningkatnya inovasi teknologi yang mengganti tenaga kerja manusia.

Menurut dia, dulu 1 persen pertumbuhan ekonomi bisa serap 400.000 tenaga kerja. "Sekarang tidak lagi sebanyak itu," ujarnya.

5. Mendorong investasi di sektor manufaktur

5 Strategi Bahlil Mengejar Realisasi Investasi, Cari yang Berkualitas!ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Guna mendorong investasi yang berkualitas, katanya, BKPM akan mendorong sektor investasi di industri manufaktur. Bahlil mengatakan, investasi di industri manufaktur jauh lebih banyak menciptakan lapangan kerja.

"Selain itu manufaktur juga mampu menciptakan industri-industri turunan lainnya," kata Bahlil.

Baca Juga: BKPM: Pembangunan Infrastruktur Tingkatkan Investasi di Luar Jawa

Topik:

  • Anata Siregar
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya