7 Bulan Digempur COVID-19, Begini Realisasi Program PEN

Jokowi: penanganan masalah kesehatan adalah yang utama

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo membeberkan realisasi program pemulihan ekonomi nasional. Dia berharap perlindungan sosial dapat mengurangi beban masyarakat dan memicu peningkatan produktivitas ekonomi.

"Sekali lagi saya ulangi, penanganan masalah kesehatan adalah yang utama dan lebih utama lagi adalah pencegahan penularan. Saya minta kepada semua pihak untuk disiplin melakukan protokol kesehatan agar penularan bisa ditekan dan kehidupan masyarakat bisa berjalan normal kembali," kata Jokowi dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (26/9/2020).

1. Realisasi program perlindungan sosial

7 Bulan Digempur COVID-19, Begini Realisasi Program PENIlustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Berikut realisasi pelaksanaan program perlindungan sosial per 23 September 2020.

  • Program Keluarga Harapan, telah tersalurkan Rp29,138 triliun dan sudah diterima 10 juta penerima manfaat.
  • Program Sembako, telah tersalurkan Rp30,978 triliun sudah diterima 19,41 juta penerima manfaat.
  • Program Sembako Jabodetabek, telah tersalurkan Rp4,407 triliun sudah diterimakan kepada 1,9 juta penerima manfaat.
  • Program Bansos Tunai Non-Jabodetabek, telah tersalurkan Rp24,787 triliun sudah diterima 9,18 juta penerima manfaat.
  • Program Kartu Prakerja untuk yang terkena PHK telah tersalurkan Rp16,617 triliun sudah diterima kepada 4,86 juta penerima manfaat.
  • Program BLT Dana Desa, telah tersalurkan Rp11,73 triliun dan sudah diterima 7,55 juta penerima manfaat.
  • Untuk UMKM, Banpres Produktif untuk Modal Kerja telah tersalurkan Rp14,183 triliun untuk diterima kepada 5,9 juta penerima manfaat yaitu UMKM.
  • Program Subsidi Gaji, telah tersalurkan Rp10,8 triliun dan sudah diterima 9 juta penerima manfaat.
  • Program Diskon Listrik, telah tersalurkan Rp3,455 triliun sudah diterima 31,4 juta penerima subsidi listrik.

Baca Juga: Satgas PEN: Penyaluran 9,5 Persen, Subsidi Gaji Cair Rp3,6 Triliun

2. Jokowi bandingkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan negara lain

7 Bulan Digempur COVID-19, Begini Realisasi Program PENIlustrasi Pasar ditutup (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Sebelumnya, Jokowi membandingkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan negara-negara lain. Pada kuartal kedua 2020, kata Jokowi, pertumbuhan ekonomi di India minus 23,9 persen, Inggris minus 21,7 persen, Malaysia minus 17,1 persen, dan Singapura minus 13,2 persen.

"Negara kita di kuartal kedua juga minus 5,32 persen. Padahal, sebelumnya di kuartal pertama kita masih tumbuh positif 2,97 persen. Inilah situasi yang saya sampaikan apa adanya, banyak orang kehilangan pekerjaan di seluruh dunia dan berjuang untuk bertahan hidup," katanya saat membuka Muktamar IV PP Parmusi Tahun 2020.

3. Jokowi sebut angka kesembuhan terus meningkat

7 Bulan Digempur COVID-19, Begini Realisasi Program PENIlustrasi rumah sakit. IDN Times/Dokumentasi RSUDAM

Jokowi juga menyinggung angka kesembuhan COVID-19 di Tanah Air. Dia mengatakan per 25 September, angka kesembuhan di Indonesia mencapai 196 ribu orang dengan tingkat kesembuhan 73,5 persen.

"Ini semakin meningkat, alhamdulillah dan terus akan kita tingkatkan. Angka kematian juga akan terus kita tekan, jumlah kasus harian kita turunkan dan terus terus kita tekan, agar kurvanya segera melandai," kata dia.

Baca Juga: Daftar Insentif Kucuran Dana PEN Rp695 Triliun, Kini Terserap Berapa? 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya