85 Persen Ekspor Dikuasai Perusahaan Besar, UMKM Perlu Porsi Lebih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sunarso mengatakan porsi ekspor UMKM perlu diperluas. Sebab, mayoritas ekspor dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar, tepatnya sekitar 85,6 persen dari total pelaku ekspor.
"Ekspor dari UMKM hanya 14,4 persen. Tantangannya adalah memperbesar porsi ekspor UMKM, itu paling penting. Pelaku usaha UMKM perlu dibimbing agar produk memenuhi standar ekspor," ujar Sunarso saat ditemui IDN Times dalam acara Brilianpreneur UMKM Expo di Jakarta, Jumat (20/12).
1. Volume transaksi hari pertama Brilianpreneur UMKM Expo mencapai Rp150 miliar
Sunarso mengatakan Brilianpreneur UMKM Expo adalah salah satu cara BRI untuk meningkatkan upaya ekspor. Dalam kegiatan itu, BRI menjadi fasilitator antara pelaku UMKM dan calon pembeli dari mancanegara.
"Ada bisnis matching antara calon pembeli dan pelaku UMKM. Hari pertama ini volume transaksinya mencapai Rp150 miliar," ungkapnya.
Baca Juga: BRI Salurkan Kredit UMKM Rp701 Triliun, 1,2 Juta Nasabah Naik Kelas
2. Ekspor UMKM turut menciptakan lapangan kerja
Editor’s picks
Menurut Sunarso, apabila ekspor sudah terbuka luas otomatis akan butuh banyak produksi dan tenaga kerja. Dengan demikian, ekspor UMKM bisa membantu menciptakan lapangan kerja.
"Tugas kami adalah menyejahterakan rakyat. Apabila produksi-produksi UMKM dipakai, dibeli, dan dijual di luar negeri akan meningkatkan kebutuhan produksi," ujarnya.
3. Kredit UMKM yang disalurkan BRI mencapai Rp701 triliun
BRI telah menyalurkan kredit UMKM Rp701 triliun atau 78 persen dari total kredit. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, sepanjang 2019 1,2 juta nasabah UMKM telah naik kelas.
"Apabila diakumulasi selama 2 tahun, total nasabah BRI yang naik kelas ada 5,5 juta nasabah," kata Sunarso.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Jokowi Tidak Ingin Pasar Domestik Kita Dibanjiri Impor